Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Februari 2016
Baca: Roma 9:1-29
"Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk
membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang
mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?" Roma 9:21
Salah satu sikap negatif yang dimiliki oleh hampir banyak orang adalah kurang bersyukur atau tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki atau diterimanya. Wujud nyata dari sikap kurang bersyukur atau tidak pernah puas adalah mengeluh, menggerutu, bersungut-sungut, mengomel, bahkan berani protes kepada Tuhan.
Protes adalah pernyataan tidak menyetujui, menentang atau menyangkal. Orang protes kepada Tuhan karena merasa keadaan hidupnya tidak sama dengan orang lain, atau orang lain lebih baik dan lebih beruntung darinya. Kita merasa bahwa Tuhan telah berlaku tidak adil atau pilih kasih. Lalu dalam hati timbul rasa kecewa dan pahit yang mendalam. Siapakah kita ini sehingga berani protes kepada Tuhan? "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang
dibentuk berkata kepada yang membentuknya: 'Mengapakah engkau membentuk
aku demikian?'" (Roma 9:20). Jika kita merenungkan betapa besar kasih dan anugerah Tuhan dalam hidup ini tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucap syukur kepada-Nya. Dijadikan apa saja kita, seharusnya hati kita tetap berlimpah dengan ucapan syukur, karena Tuhan tahu yang terbaik bagi kehidupan kita. Seandainya kita diberi kelimpahan secara materi, tapi tubuh jasmani kita selalu sakit-sakitan, besar kemungkinan kita akan mengeluh dan protes kepada Tuhan. Uang, kekayaan, pangkat dan segala kenyamanan yang ada bukan menjadi jaminan bagi seseorang untuk tidak protes kepada Tuhan, malahan bisa membuat hatinya makin menjauh dari Tuhan.
Ucapkan syukur atas keberadaan Saudara saat ini. Bukankah tukang periuk berhak membentuk tanah liat menurut kehendak hatinya? Entah membuat perabot untuk tujuan yang mulia atau pun perabot untuk tujuan yang biasa. Mengomel, bersungut-sungut, menggerutu dan memrotes Tuhan bukanlah jalan keluarnya! Jalan yang terbaik adalah tunduk sepenuhnya kepada kehendak Tuhan dan tetap mengucap syukur.
"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas
kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Roma 9:15
Dengan bersyukur kita bisa menikmati hidup.
ReplyDeleteAmin.
ReplyDeleteBerhenti mengeluh dan mulai katakan Terimakasih Tuhan :)
Bersyukur sebagai senjata ampuh untuk enjoy dalam hidup alias bersukacita selalu
ReplyDelete