Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Januari 2016
Baca: Mazmur 66:1-20
"Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak." Mazmur 66:10
Di dunia ini tidak ada sesuatu yang indah dan berharga mahal, yang dihasilkan secara kebetulan, atau muncul secara tiba-tiba, tetapi semuanya melalui sebuah proses.
Begitu pula kehidupan rohani, jika kita rindu menjadi 'perabot' Tuhan untuk maksud yang mulia, bukan yang kurang mulia atau biasa, tentu ada syaratnya: "...jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang
murni. Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak." (2 Timotius 2:22-23a). Pula kita harus mau menjalani proses yang Tuhan kehendaki. Oleh karena itu milikilah sikap hati yang benar atau respons yang positif terhadap situasi-situasi yang terjadi dalam kehidupan ini. Mungkin kita harus melewati ujian, penderitaan, masalah, kesukaran, dan berbagai macam pergumulan yang berat; bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita atau berlaku kejam kepada kita, namun kita harus percaya bahwa "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai
dengan rencana Allah." (Roma 8:28). Tuhan memakai situasi-situasi tersebut sebagai sarana untuk membentuk memurnikan dan mendewasakan kita sampai Ia membawa kita pada sebuah kehidupan yang indah di pemandangan-Nya.
Kehidupan kita ini bisa digambarakan seperti menu makanan yang terasa lezat, nikmat dan berkelas apabila memiliki campuran berbagai rasa yang telah dioleh dan diproses melalui dapur api oleh seorang chef (juru masak): terkadang ada suka, ada duka, ada manis, ada pahit, ada kesuksesan dan terkadang kegagalan. Itulah rona-rona sebuah kehidupan! Jika kita memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan selaku Chef yang sangat ahli dalam meramu resep, maka seberat apa pun proses yang harus kita jalani kita takkan pernah memberontak dan lari. Memang seketika waktu kita akan merasakan betapa pedih, perih, sakit dan dukacita yang dalam, namun Tuhan pasti akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya (baca Pengkhotbah 3:11).
"...seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." Ayub 23:10
Aminnnn
ReplyDeletesangat diberkati... thankzs☺
ReplyDelete