Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Oktober 2015
Baca: Mazmur 37:1-15
"jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya." Mazmur 37:7
Firman Tuhan dengan begitu gamblang memberitahukan kepada kita bahwa Iblis adalah, "...pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di
dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas
kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta." (Yohanes 8:44b). Segala hal yang dikerjakan Iblis semata-mata bertujuan mencuri, merampas, menghancurkan, membunuh dan membinasakan. Semua yang berasal dari Iblis adalah kefasikan. Iblis menggunakan dosa yang dibalut dengan kenikmatan dan kesenangan semu, serta tawaran-tawaran 'berkat' yang tampak menggiurkan dan menyilaukan mata, tetapi di dalamnya penuh dengan jebakan yang mematikan. Iblis berusaha membelenggu manusia dan membutakan mata banyak orang dengan iming-iming duniawi.
Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dikerjakan Yesus, semuanya adalah positif. Ia datang ke dunia dengan tujuan mencari dan menyelamatkan orang berdosa, memindahkan mereka dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib, memberikan hidup berkelimpahan kepada barangsiapa yang percaya kepada-Nya. Anehnya banyak orang lebih memihak Iblis dan berkompromi dengannya. Mereka termakan oleh bujuk rayu dan tipu muslihat Iblis yang menjanjikan berkat materi secara instan, padahal ujungnya menuju kepada kebinasaan. "...lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;" (Matius 7:13). Sementara sedikit orang mau mengikut jalan Tuhan, karena pikirnya untuk memperoleh berkat ada banyak sekali rambu-rambunya. "...karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:14).
Di masa-masa sulit seperti sekarang ini tidak sedikit orang percaya yang turut terprovokasi Iblis. Ketika mengalami kesesakan karena masalah, mereka berani menyalahkan Tuhan dan mulai membanding-bandingkan diri dengan orang-orang di luar Tuhan yang sepertinya hidup terberkati. Masakan kita hanya menginginkan berkat Tuhan tetapi tidak mau mengikuti aturan-Nya?
'Berkat' dari Iblis itu semu, di dalamnya terkandung jebakan mematikan!
No comments:
Post a Comment