Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Agustus 2015
Baca: Maleakhi 3:1-5
"Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan
Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti
perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban
yang benar kepada TUHAN." Maleakhi 3:3
Ketekunan, kesetiaan dan ketaatan seseorang dalam mengikut Tuhan dan melayani Dia perlu diuji kemurniannya, karena ada banyak orang yang melakukan hal tersebut dengn tendensi atau motivasi tertentu. Dalam keadaan baik dan normal, siapapun orangnya, pasti dapat berlaku tekun, setia dan taat kepada Tuhan. Namun bila keadaan berubah, ketika badai dan gelombang ganas menerpa bahtera kehidupannya, tidak semua orang mampu menjaga konsistensinya. Karena itu segala sesuatunya perlu diuji dan dimurnikan. Tujuan Tuhan memurnikan dan mentahirkan umat-Nya adalah supaya kita benar-benar bersih dari segala kenajisan yang masih tertinggal di dalam kehidupan kita.
Proses pemurnian untuk perak dan emas memang menyakitkan karena harus melewati peleburan api. Tanpa proses ini perak dan emas akan tetap seperti bongkahan batu yang tidak menarik dan kurang memiliki nilai jual, tapi apabila sudah melewati proses pemurnian dan terbentuk, logam tersebut akan berharga mahal. Ketika kita sudah dalam keadaan murni dan tahir kita akan dilayakkan "...menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban
yang benar kepada TUHAN." (ayat nas). Siapa itu orang-orang Lewi? Mereka adalah satu dari dua belas suku Israel yang dikhususkan Tuhan untuk melayani Dia. "Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu,
supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi
nama-Nya, ia dan anak-anaknya." (Ulangan 18:5).
Seringkali kita berpikir bahwa ketika seseorang sudah terlibat dalam pelayanan secara otomatis apa yang dilakukan tersebut menyenangkan hati Tuhan, padahal tidaklah selalu demikian. "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah:" (Roma 12:1).
Melayani Tuhan tanpa pertobatan sejati adalah sia-sia, karena itu kita harus siap dimurnikan!
No comments:
Post a Comment