Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Agustus 2015
Baca: Yesaya 48:1-11
"Aku mengabarkan kepadamu hal-hal yang baru dari sejak sekarang, dan hal-hal yang tersimpan yang belum kauketahui." Yesaya 48:6b
Saat jalan yang kita tempuh berliku-liku, seperti tiada berujung dan penuh teka-teki, kita pun mulai meragukan janji Tuhan dan tidak mempercayai-Nya lagi. Kita cemas dengan masa depan kita dan kemudian berusaha untuk mereka-reka jalan sendiri, padahal jalan yang kita tempuh itu semakin menjauhkan kita dari rencana indah Tuhan. Alkitab menegaskan bahwa bagi orang percaya "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18). Asal kita berjalan dengan iman dan percaya kepada Tuhan sepenuhnya maka Ia akan menuntun kita selangkah demi selangkah. Mungkin kita hanya dapat melihat sekilas atau sebagian kecil dari rencana Tuhan bagi kehidupan kita dan kita tak mengerti sepenuhnya, tapi percayalah bahwa Tuhan akan membawa kita kepada kehidupan yang berkemenangan dan penuh mujizat.
Ketika Tuhan menuntun bangsa Israel, yang waktu itu dipimpin oleh Yosua, Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk berjalan mengikuti tabut perjanjian dengan jarak yang tidak terlalu dekat atau terlalu jauh. Mereka harus patuh terhadap perintah Tuhan ini supaya mereka mengetahui jalan yang harus ditempuhnya, sebab jalan yang hendak mereka tempuh adalah jalan yang benar-benar baru dan belum pernah sekalipun dilalui sebelumnya. Dengan kata lain umat Israel harus menempuh perjalanan yang tidak berpeta. Mereka harus belajar berjalan dengan iman dan bergantung sepenuhnya kepada pimpinan Tuhan. Selain itu "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu." (Yosua 3:5).
Kemenangan dan mujizat akan dinyatakan Tuhan ketika kita mau mempercayakan hidup ini sepenuhnya kepada tuntunan Tuhan dan hidup dalam ketaatan. Terbukti selama menempuh perjalanan 40 tahun lamanya di padang belantara Tuhan tidak pernah mengecewakan umat Israel, apa pun yang mereka butuhkan selalu Tuhan sediakan, bahkan mujizat demi mujizat senantiasa mengikuti langkah hidup mereka. Meski demikian mereka seringkali memberontak dan bersungut-sungut kepada Tuhan karena tidak memahami jalan-jalan Tuhan dan terpaku pada kesenangan semu di Mesir.
"Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya." Mazmur 23:3b
No comments:
Post a Comment