Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Mei 2015
Baca: 1 Raja-Raja 11:1-13
"Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul
dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada
allah-allah mereka." 1 Raja-Raja 11:2
Tuhan menciptakan manusia bukan sebagai makhluk individu melainkan sebagai makhluk sosial, artinya kita tidak bisa hidup seorang diri, tapi membutuhkan orang lain. Kita perlu membangun hubungan dengan orang lain, saling berinteraksi. Pergaulan merupakan salah satu cara kita bersosialisasi. Tetapi yang harus diperhatikan adalah jangan sembarangan bergaul, sebab jika kita salah bergaul akan berdampak buruk bagi kehidupan kita.
Berada di lingkungan yang baik serta ditunjang pergaulan yang baik sama artinya sedang memupuk kekuatan untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan hidup yang buruk. Sebaliknya, ketika kita terlibat dalam pergaulan yang tidak sehat sama artinya kita sedang membuka celah selebar-lebarnya terhadap hal-hal yang buruk untuk mempengaruhi kita. "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33), sebab "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20).
Mari belajar dari kisah hidup Salomo yang dalam bahasa Ibraninya Shelomoh, memiliki arti damai. Nama lain dari Salomo adalah Yedija, yang berarti dikasihi oleh Tuhan. "...dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh (Daud) menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN." (2 Samuel 12:25). Karena kasih-Nya kepada Salomo Tuhan pun berfirman, "Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku." (2 Samuel 7:13-14a). Alkitab juga mencatat bahwa Tuhan menampakkan diri kepada Salomo sebanyak 2x yaitu saat Salomo meminta hikmat dan ketika mendirikan Bait Suci. Di setiap kesempatan Tuhan selalu memperingatkan, "Jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku", artinya janji Tuhan pasti digenapi-Nya. Terbukti: ketika Salomo hidup dalam ketaatan, Tuhan memberkatinya sehingga "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat." (1 Raja-Raja 10:23). (Bersambung).
No comments:
Post a Comment