Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Mei 2015
Baca: Yesaya 30:1-17
"'Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,' maka kamu akan lari dan
lenyap. Katamu pula: 'Kami mau mengendarai kuda tangkas,' maka para
pengejarmu akan lebih tangkas lagi." Yesaya 30:16
Manakala kita menghadapi problem apa pun dalam hidup ini yang biasa kita lakukan adalah mencari cara bagaimana agar segera terbebas dari problem tersebut. Kita pun memutar otak sedemikian rupa mereka-reka rencana.
Inilah yang juga dilakukan oleh bangsa Israel ketika mereka dalam keadaan terjepit terkepung musuh! Dalam ketakutan dan kepanikannya mereka berusaha menyelamatkan diri. Tujuannya adalah ke Mesir dan mencari pertolongan kepada Firaun. "Celakalah....yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk
berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir. Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu." (Yesaya 30:1-3). Mesir dan Firaun adalah gambaran dunia, berbicara tentang harta, kekayaan, koneksi atau orang-orang yang kita anggap kuat dan mampu menolong. Hasilnya? Mesir dan rajanya tidak mampu menolong dan menyelamatkan bangsa Israel, sebaliknya justru menghantarkan mereka kepada kehancuran.
Mungkin Saudara sedang dan sudah berdoa sekian lama meminta pertolongan Tuhan, bahkan mungkin sudah mencapai tahap keraguan dan hilang kesabaran, sehingga Saudara berpikir sia-sia apa yang telah dilakukan. Benarkah sia-sia jerih lelah dan persekutuan kita di dalam Tuhan? Adakalanya Tuhan menghendaki kita menanti dengan tujuan supaya kita tekun berdoa dengan tidak jemu-jemu dan berjuang melawan keputusasaan. Mengapa Tuhan sepertinya menunda-nunda waktu untuk menjawab doa kita padahal kita sedang terdesak? Sebab Tuhan melihat waktu-Nya belum tepat. Ketika pesta perkawinan di Kana sedang kehabisan anggur, Ibu Yesus menyampaikan masalah ini kepada Yesus, jawab-Nya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." (Yohanes 2:4). Dalam keadaan tertentu Tuhan sedang mengatur dan mempersiapkan berkat-Nya untuk kita, di sisi lain kita sendiri juga harus dipersiapkan.
Pertolongan kita ialah dari Tuhan, bukan Mesir! Karena itu nantikanlah Dia!
No comments:
Post a Comment