Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Januari 2015
Baca: Keluaran 16:1-12
"Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;" Keluaran 16:2
Ketika bangsa Israel berada di Mara dan mendapati bahwa air di situ rasanya pahit sehingga tidak bisa diminum mereka pun langsung bersungut-sungut kepada Musa. Tuhan menyatakan mujizat-Nya di hadapan bangsa itu dengan memerintahkan Musa melemparkan kayu ke dalam air, "...lalu air itu menjadi manis." (Keluaran 15:25).
Ketika perjalanan mereka sampai di Elim, "...di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma," (Keluaran 15:27). Begitu pula ketika berada di padang gurun Sinai, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, segenap umat Israel kembali bersungut-sungut, katanya, "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika
kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang!
Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh
seluruh jemaah ini dengan kelaparan." (Keluaran 16:3). Susah sedikit saja mereka mengeluh, menggerutu dan mengomel tiada henti. Itulah karakter bangsa Israel! Musa seringkali dipersalahkan dan dianggap sebagai penyebab semuanya itu. Bahkan mereka berani menyalahkan Tuhan karena merasa tidak mendapatkan apa yang diharapkan.
Bersungut-sungut adalah tanda ketidakpercayaan kepada Tuhan dan tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan. Adapun maksud Tuhan membawa bangsa Israel ke padang gurun bukanlah karena Tuhan tidak mengasihi mereka, justru ada tujuan yang indah yaitu mendidik dan melatih iman, serta mengajar mereka agar bergantung kepada Tuhan dan mengandalkan Dia setiap hari. Tetapi hal ini direspons negatif oleh umat Israel. Malah mereka berdalih lebih suka tinggal di Mesir daripada harus menderita di padang gurun, lebih suka hidup dalam perbudakan daripada menjadi orang yang merdeka, padahal untuk mendapatkan nafkah di Mesir mereka harus bekerja mati-matian, bahkan orang Mesir "...memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan
tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya
segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka
itu." (Keluaran 1:14).
Bangsa Israel merasa nyaman di Mesir meski harus menjadi budak!
No comments:
Post a Comment