Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 November 2014
Baca: 2 Korintus 9:6-15
"dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga." 2 Korintus 9:6
Di tengah persaingan hidup yang kian berat semua orang dituntut untuk berjuang keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Sudah wajar jika tiap orang melakukan tindakan ekonomi dan prinsip ekonomi supaya tetap survive.
Tindakan ekonomi adalah tindakan yang didorong oleh usaha memenuhi kebutuhan hidup dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil, serta dapat melakukan pilihan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai dengan kemampuan. Sedangkan prinsip ekonomi dapat diartikan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Kondisi inilah yang mendorong orang menghemat begitu rupa sehingga akan berpikir seribu kali bila hendak memberi. Hidup hemat, irit dan tidak boros bukanlah tindakan yang salah atau melanggar Alkitab. Tapi jika kita berhemat begitu rupa hingga menjadi orang kikir, pelit dan selalu hitung-hitungan bila hendak memberi adalah masalah besar! Sebab prinsip ekonomi sorga justru mengajarkan hal yang berbeda: "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah 20:35b). Seorang pujangga Kanada, Henry Drummond berkata, "Tidak ada kebahagiaan dalam memiliki atau mendapatkan, kebahagiaan hanya ada dalam memberi. " Alkitab menyatakan, "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:24-25). Suka tidak suka kita harus mengikuti prinsip Alkitab. Ternyata untuk mengalami hidup berkelimpahan kita harus banyak memberi: "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang
dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38).
Jika kita menginginkan hasil panen yang berlimpah-limpah, tidak ada jalan lain selain menabur. Petani yang memiliki lahan luas sekali pun jika hanya menanam satu pohon saja di lahannya, sampai kapan pun hanya akan memanen sebanyak buah yang ada di pohon itu saja, tidak lebih.
Ingin diberkati Tuhan melimpah? Kuncinya adalah banyak memberi.
Memberi dengan spenuh hati dan percaya bahwa setelah memberi kita tak akan kekurangan.
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmiiin Puji Tuhan 🙏
ReplyDelete