Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 September 2014
Baca: Lukas 7:36-40
"Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu
membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan
rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak
wangi itu." Lukas 7:38
Bila kita teliti, tema utama dari Injil Lukas adalah berbicara tentang keselamatan. Dalam Injil ini kita menemukan catatan-catatan unik yang tidak kita temukan di ketiga Injil lainnya, yaitu mengenai sisi lain dari keselamatan, salah satunya adalah perihal Yesus diurapi oleh perempuan yang berdosa. Lukas mencatat secara detil ungkapan syukur yang tiada tara dari seorang perempuan berdosa yang telah beroleh anugerah keselamatan. Kedatangan Yesus memenuhi undangan orang Farisi dalam perjamuan makan pun menunjukkan bahwa Dia dekat dengan semua orang dari kalangan manapun, tanpa mengenal status sosial seseorang. Sama seperti Injil yang berisikan tentang kabar keselamatan, kabar keselamatan juga diperuntukkan bagi setiap orang tanpa terkecuali.
Di sini ada tiga tokoh utama yaitu Tuhan Yesus, orang Farisi yang bernama Simon dan seorang perempuan berdosa. Lukas tidak menyebutkan siapa nama perempuan tersebut, dia hanya menyebutkan bahwa perempuan itu adalah orang berdosa yang sangat 'terkenal', artinya memiliki reputasi yang sangat buruk, semua orang di kota itu mengenalnya. Mendengar bahwa Yesus sedang berada di rumah orang Farisi itu perempuan berdosa itu pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, segeralah ia datang kepada Yesus dengan membawa sebuah buli-buli pualam yang berisikan minyak wangi yang harganya sangat mahal; artinya ia datang kepada Yesus tidak dengan tangan hampa, melainkan membawa yang terbaik yang ia miliki untuk dipersembahkan kepada Yesus tanpa mempedulikan cibiran atau cemoohan orang lain terhadap dirinya yang memiliki kehidupan sangat kelam. Tekadnya hanya satu: bertemu dengan Yesus.
Ayat nas menggambarkan wujud penghormatan yang luar bisa yang ditunjukkan oleh perempuan berdosa itu terhadap Tuhan Yesus, suatu tindakan yang tidak lazim di budaya Yahudi pada jaman itu: membasuh kaki dengan air mata, menyekanya dengan rambut, mencium kaki Yesus dan meminyaki dengan minyak wangi. Perempuan itu datang kepada Yesus dengan totalitas dan penuh kerendahan hati.
Sudahkah kita datang kepada Tuhan Yesus dengan totalitas hidup kita?
No comments:
Post a Comment