Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 September 2014
Baca: Mazmur 63:1-12
"Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau." Mazmur 63:4
Dapatkah kita menghitung kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidup ini? Tak satu pun yang sanggup menghitungnya. "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, ...Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita
doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di
dalam kita," (Efesus 3:18, 20). Jika hal itu senantiasa kita sadari maka hati kita akan senantiasa berlimpah dengan ucapan syukur.
Namun fakta yang terjadi justru sebaliknya, ada banyak orang Kristen yang sulit sekali bersyukur kepada Tuhan, enggan memuliakan nama Tuhan, padahal kalau kita renungkan hidup ini, detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari tak sedikit pun terlewatkan campur tangan Tuhan. Contoh nyata: tahukah Saudara berapa harga oksigen di rumah sakit? Harganya adalah Rp 25.000/liter. Sedangkan nitrogen adalah seharga Rp 10.000/liter. Kita tahu bahwa oksigen dan nitrogen adalah unsur yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia. Tahukah pula Saudara bahwa dalam sehari umumnya manusia menghirup 2.880 liter oksigen dan 11.376 liter nitrogen? Jika semua itu dihargai dengan uang, maka oksigen dan nitrogen yang kita hirup akan mencapai Rp 185 juta setiap harinya. Coba Saudara kalikan kebutuhan manusia akan oksigen dan nitrogen dalam satu bulan saja, yaitu Rp 185 juta x 30 hari = Rp 5,5 miliar/orang! Bahkan seorang konglomerat atau orang yang paling kaya sedunia sekali pun tidak akan pernah sanggup melunasi seluruh biaya nafas untuk hidupnya, apabila Tuhan mau hitung-hitungan dengan kita secara matematika atau menggunakan rumus dagang seperti yang dilakukan oleh manusia.
Seringkali kita hitung-hitungan dengan Tuhan dan merasa sayang berkorban bagiNya: waktu, tenaga, pikiran, apalagi korban materi untuk pekerjaan-Nya. Itu baru sebatas kebutuhan nafas saja seharusnya kita membayar Rp 5,5 M/bulan kepada Tuhan, namun selama ini kita menerimanya secara cuma-cuma, belum kebutuhan hidup lainnya.
"Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!" Mazmur 117:2
No comments:
Post a Comment