Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Agustus 2014
Baca: Ibrani 13:5-8
"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu." Ibrani 13:5
Uang tidaklah jahat, tapi cinta terhadap uanglah yang jahat. Karena cinta uang banyak orang menjadi 'gelap mata' dan menyimpang dari kebenaran. Mereka rela melakukan apa saja demi uang, bahkan berani menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, tidak peduli apakah itu mengorbankan orang lain atau melanggar hukum.
Memang harus diakui bahwa uang itu penting bagi kehidupan kita, tapi uang bukanlah segala-galanya karena banyak hal di dalam kehidupan ini yang tidak dapat diukur, dibeli dan digantikan oleh uang. Apakah uang bisa membeli sukacita, bahagia, ketenangan, apalagi keselamatan jiwa? Tentu tidak! Salomo, yang meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, bahkan dikatakan bahwa "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat." (1 Raja-Raja 10:23), mengakui bahwa berlimpahnya materi ternyata tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Salomo berkata, "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai
kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkotbah 5:9). Ketidakpuasan ini bersumber dari cinta uang dan hati yang terfokus pada kekayaan semata. "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21). Karena cinta uang dan hati yang melekat kepada kekayaan, seseorang tidak pernah merasa cukup, sebaliknya selalu merasa kurang dan kurang. Sebanyak apa pun uang dan kekayaan yang dimiliki tidak serta merta membuat orang merasa puas dan cukup.
Rasa puas dan rasa cukup berbicara soal hati. Bila hati kita dipenuhi ucapan syukur maka di segala keadaan kita pasti bisa berkata cukup. Cukup tidak berarti kita berhenti bekerja dan berusaha, malah berpuas diri. Kita bisa berkata cukup bila kita melihat dan menikmati apa yang telah kita terima dan dapatkan, bukan pada apa yang belum kita peroleh. Rasul Paulus menasihati kita, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18).
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab
walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung
dari pada kekayaannya itu." Lukas 12:15
No comments:
Post a Comment