Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Juli 2014
Baca: 1 Korintus 6:12-20
"Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan
kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan?
Sekali-kali tidak!" 1 Korintus 6:15
Rasul Paulus memperingatkan dengan keras jemaat di Korintus perihal dosa percabulan ini. Ditambahkan, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada
perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata
nas: 'Keduanya akan menjadi satu daging.'" (1 Korintus 6:16). Dari ayat ini rasul Paulus hendak mengingatkan bahwa dosa percabulan itu bukanlah dosa yang sifatnya pasif, yang dapat dilakukan dengan alasan tidak sengaja atau karena khilaf, tetapi merupakan dosa yang aktif, yang terjadi oleh karena seseorang telah mengikatkan diri dan menyerahkan diri terhadapnya. Berhati-hatilah! Jika kita tidak bisa mengendalikan hawa nafsu kita maka hawa nafsu itu akan mengendalikan kita. Karena itu kita harus bersikap tegas untuk menolak segala godaan yang ada.
Yusuf adalah contoh orang muda yang tidak membiarkan dirinya jatuh dalam dosa percabulan. Ketika isteri Potifar menggoda dan merayunya, "Marilah tidur dengan aku.", Yusuf dengan tegas menolak ajakan wanita itu dan memilih untuk lari: "Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (baca Kejadian 39:7-12). Perhatikan pula nasib Simson! Seorang yang diurapi Tuhan dan dipakai Tuhan secara luar biasa harus mengalami akhir hidup yang begitu tragis, karena ketidakmampuannya untuk menahan hawa nafsu dan segala godaan yang ditujukan kepadanya, sehingga ia pun jatuh dalam dosa percabulan.
Bersikap tegas dan tidak berkompromi adalah kunci untuk menolak segala hal yang membangkitkan hawa nafsu. Jangan sedikit pun memberi celah kepada Iblis melalui situasi dan kondisi yang kita ciptakan sendiri, karena "...tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya." (Yakobus 1:14). Tanpa pertolongan Roh Kudus kita tidak mampu menang terhadap daging kita, karena itu bangun persekutuan yang karib dengan Tuhan senantiasa.
Untuk melepaskan diri dari dosa percabulan harus punya tekad kuat menjauhkan diri dari hal-hal berbau cabul, dan mengikatkan diri kepada Tuhan.
No comments:
Post a Comment