Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Juli 2014
Baca: Roma 12:14-21
"...janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada
murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah
yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." Roma 12:19
Bagi orang yang menaruh dendam atau niat pembalasan terhadap orang lain, di dalam hatinya tidak ada hal-hal yang positif, melainkan hanya rancangan-rancangan jahat. Saul menyimpan kebencian dan dendam kepada Daud oleh karena banyak orang mengelu-elukan Daud: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." (1 Samuel 18:17). Karena hati Saul dipenuhi oleh rasa dendam, maka ekspresi yang keluar pun hal-hal negatif semata, baik itu melalui perkataan dan juga perbuatan. Pembalasan dendam hanya akan menciptakan penderitaan batin si pelaku.
Yusuf adalah contoh orang yang sanggup mengasihi dan mengampuni musuhnya. Meski dianiaya dan dibuat menderita oleh saudara-asaudaranya Yusuf tidak menyimpan dendam sedikit pun, tapi ia malah menunjukkan kasih dan kemurahannya. "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah
telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti
yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang
besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." (Kejadian 50:20-21).
Kita tidak diperkenan membalas dendam kepada musuh karena pembalasan adalah hak mutlak Tuhan. Barangsiapa berusaha membalas dendam kepada orang lain berarti ia telah mencuri hak mutlak milik Tuhan. Pembalasan itu bukan hak kita, melainkan milik Tuhan sendiri. Yang menjadi bagian kita adalah mengijinkan Tuhan untuk menangani orang lain. Biarlah Tuhan sendiri yang bertindak karena Ia punya cara dan waktu sendiri untuk menangani masalah yang terjadi. Yang harus dilakukan adalah ini: "...jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!
Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya." (Roma 12:20). Jadi cara tepat dalam memperlakukan musuh adalah menunjukkan kasih dan kemurahan kepadanya. "...kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Roma 12:21).
Mengasihi, bermurah hati dan mengampuni musuh adalah bagian kita; bagian Tuhan adalah menyelesaikan dengan cara dan waktuNya sendiri.
No comments:
Post a Comment