Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Juli 2014
Baca: 1 Tesalonika 5:12-22
"Tetaplah berdoa." 1 Tesalonika 5:17
Sikap yang harus kita kembangkan untuk hidup mengalir bersama Roh Kudus dan berada dalam pimpinanNya adalah senantiasa berjaga-jaga dan berdoa. Tuhan Yesus berkata, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41).
Rasul Paulus juga menasihati jemaat di Efesus, "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu
itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus," (Efesus 6:18). Hal ini menunjukkan bahwa doa adalah unsur terpenting dalam kehidupan orang percaya. Doa, yang dalam bahasa Yunani 'prosyookhai' memiliki arti mendekat dengan suatu tekad bulat untuk menerima sesuatu dari Tuhan; suatu hubungan pribadi antara orang percaya dengan Tuhan sebagai wujud keintiman. Yesus sendiri juga telah meninggalkan teladan bagaimana Ia membangun keintiman dengan Bapa di sorga. "...Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ." (Matius 14:23), bahkan "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 1:35). Itulah sebabnya saat berada di taman Getsemani Yesus menegur keras murid-muridNya yang kedapatan tertidur sementara Ia sedang berdoa, "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?" (Matius 26:40). Semakin kita bergaul karib dengan Tuhan semakin kita merasakan penyertaan Tuhan lebih nyata lagi. Langkah kaki kita pun secara otomatis akan diarahkan oleh Roh Kudus kepada ketaatan dan penundukan diri sehingga kita dapat berkata, "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." (Galatia 2:20). Sungguh, di dalam doa terkandung kuasa adikodrati yang memampukan kita untuk melawan pergumulan daging.
Sudahkah kita bertekun dalam doa? Kata bertekun berarti melakukannya terus-menerus dan penuh kesungguhan. Inilah cara menaruh pikiran kita kepada perkara-perkara yang di atas. "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:2).
Jangan berkata bahwa kita hidup dipimpin oleh Roh Kudus jika kita sendiri tidak pernah berdoa!
No comments:
Post a Comment