Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Mei 2014
Baca: Amsal 20:1-30
"Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?" Amsal 20:6
Jika kita percaya kepada Tuhan, apa pun yang terjadi, mari tetap setia menantikanNya. "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27:14), sebab "...semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;" (Mazmur 25:3). Apabila pertolonganNya sepertinya "...berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 2:3). Banyak orang Kristen gagal dalam ujian kesetiaan ini. Ketika pertolonganNya belum datang, segera mereka berpaling dan mencari pertolongan manusia. "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" (Yeremia 17:5).
Bagaimana kita bisa menjadi orang Kristen yang berkualitas dan berdampak, bila terkena masalah sedikit saja kita langsung down? Ingatlah, pribadi yang tangguh tidak dihasilkan melalui kemudahan dan kenyamanan, tetapi dibentuk melalui masalah, kesukaran, tantangan, keringat dan air mata. Kita begitu mudah berjanji setia kepada Tuhan saat dalam masalah, namun setelah ditolong Tuhan kita lupa dengan janji dan komitmen kita sendiri. Kita tidak lagi setia kepada Tuhan. "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?" (Amsal 20:6). Sesungguhnya "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22). Tuhan selalu siap sedia menolong umatNya, tapi Ia membutuhkan sarana untuk menyatakan kuasa dan mujizatNya, dan sarana itu adalah iman kita, sebab tanpa iman tak seorang pun berkenan kepada Tuhan (baca Ibrani 11:6), dan dalam iman ada unsur kesetiaan menantikan Tuhan.
Kalau kita sendiri tidak mau mengerjakan bagian kita, jangan pernah menuntut Tuhan melakukan bagianNya yaitu memberkati dan menyatakan mujizatNya. Betapa ruginya kalau kita berkata percaya kepada Tuhan tetapi tidak mau taat dan mempraktekkan iman itu, karena sama artinya iman kita itu mati.
Tetaplah setia menantikan Tuhan karena "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya," Pengkotbah 3:11
No comments:
Post a Comment