Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 April 2014
Baca: Yesaya 42:18-25
"Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar." Yesaya 42:20
Ketika hamba Tuhan menyampaikan khotbah di gereja ada banyak jemaat yang kurang sungguh-sungguh memperhatikan. Ada yang tertidur pulas, asyik mengunyah permen, sibuk bbm-an atau mengobrol, ada juga yang kelihatannya diam tapi pikiran berkelana menjelajah bumi. Kita tidak mendengarkan firman Tuhan dengan seksama. Dampaknya: kita tidak mengalami kemajuan rohani, iman lemah dan mudah sekali jatuh dalam dosa. Alkitab menegaskan: "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17) dan "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Hasilnya akan berbeda bila kita mau mendengarkan dan memperhatikan firman dengan seksama. Ibarat benih yang ditaburkan di tanah yang baik, benih itu akan berbuah, "...ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:23).
Di tengah dunia yang kian bergelora ini kita sangat membutuhkan firman Tuhan sebagai penuntun langkah hidup kita setiap hari, karena "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Semakin kita mempertajam pendengaran akan firman Tuhan, iman kita akan semakin kuat di dalamNya. "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6a). Sebaliknya, saat kita terus membuka telinga untuk perkara-perkara dunia ini, maka pikiran dan perbuatan kita pun akan semakin duniawi, sebab situasi di sekeliling dan apa yang terlihat mata sangat mudah mempengaruhi kita "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya." (1 Yohanes 2:16-17).
Tuhan ingin kita senantiasa memikirkan perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi, karena keberadaan kita di bumi ini hanyalah sementara.
"Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan." Mazmur 119:16
No comments:
Post a Comment