Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Maret 2014
Baca: Mazmur 84:1-13
"Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di
tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada
diam di kemah-kemah orang fasik." Mazmur 84:11
Aspek lain yang membawa seseorang kepada kedewasaan rohani adalah apabila ia suka bersekutu dengan Tuhan dan juga dengan sesama saudara seiman. Persekutuan dengan Tuhan ini mutlak dimiliki setiap orang percaya, demikian juga persekutuan dengan sesama.
Kata persekutuan artinya dipersatukan menjadi satu. Jadi apabila ada persekutuan akan terjadi ikatan antara satu dengan lainnya begitu erat, bersatu dan tidak dapat dipisahkan. Betapa pentingnya ikatan persekutuan ini sehingga banyak ayat Alkitab yang menyatakan tentang hal ini, contoh: "Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai
orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!" (Pengkotbah 4:9-10). Maka dari itu Rasul Paulus pun menasihati, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat." (Ibrani 10:25).
Bersekutu dengan Tuhan berarti senantiasa melekat pada pokok anggur yaitu Tuhan Yesus, sebab kita ini adalah carang-carangNya. Tidak mungkin carang bisa hidup tanpa menempel pada pokoknya, demikian juga kita tidak dapat hidup tanpa bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. "Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia
tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:4b). Jadi kalau kita tidak tinggal tetap di dalam Kristus kita tidak bisa menghasilkan buah. Bukan hanya tidak bisa berbuah, tapi lambat laun kita bisa mengalami kematian atau kekeringan rohani karena tidak ada siraman air hidup yang biasa diperoleh melalui persekutuan tersebut. Di luar Tuhan atau tanpa persekutuan dengan Tuhan Yesus mustahil kerohanian bisa bertumbuh.
Persekutuan dengan Tuhan harus selalu kita bina terus-menerus, bukan waktu-waktu tertentu saja.
No comments:
Post a Comment