Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Maret 2014
Baca: Ibrani 11:1-40
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Ibrani 11:1
Sebagai orang percaya kita pasti memiliki kerinduan untuk mengalami segala hal yang baik dari Tuhan: mujizat, kesembuhan, pemulihan, kelepasan dan sebagainya. Namun ada pula yang masih ragu, bahkan tidak percaya dengan mujizat atau pekerjaan adikodrati. Mereka berpikir kalau ada orang Kristen yang sakit parah lalu disembuhkan dan mengalami kelepasan hanyalah sebuah kebetulan, toh ada banyak orang di luar sana yang juga mengalami hal yang sama, meski mereka tidak percaya kepada Tuhan. Mereka juga beranggapan zaman mujizat sudah lewat, dan di zaman yang serbamutakhir ini logikalah yang berbicara. Acapkali dengan logika kita sebagai manusia kita membatasi kuasa Tuhan bekerja. Segala sesuatu kita ukur dengan apa yang nampak secara kasat mata.
Mujizat itu tidak ada rumusnya dan hanya dapat dialami dengan iman. Mujizat itu sudah disediakan Tuhan, namun seringkali belum kita lihat secara kasat mata; adapun tugas kita adalah percaya dengan iman. Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang belum terlihat. Memang kita belum melihatnya, tetapi semua yang tertulis di dalam Alkitab harus kita percayai. "demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali
kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang
Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:11). Karena itu setiap orang Kristen harus "...hidup karena percaya, bukan karena melihat." (2 Korintus 5:7). FirmanNya menciptakan yang tak ada menjadi ada, yang tak terlihat akan menjadi nampak, yang mustahil menjadi mungkin.
Kata firman (bahasa Yunani) memiliki dua pengertian: logos dan rhema. Logos adalah firman yang tertulis dalam Alkitab atau ayat-ayat Alkitab, sedangkan rhema adalah firman yang dihidupkan, suatu firman pilihan Tuhan yang spesifik, yang dihidupkan, firman dari Tuhan kepada kita yang dikhususkan untuk saat ini. Mintalah kepada Tuhan agar setiap firman yang kita baca menjadi rhema, tidak hanya sebatas logos.
Saat kita membaca, merenungkan dan mempercayai firman Tuhan, firmanNya itu menjadi rhema, menghidupkan iman kita, berbicara kepada kita dan menjadikan mujizat bagi kita.
No comments:
Post a Comment