Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Desember 2013 -
Baca: 1 Yohanes 2:1-6
"Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti
perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada
kebenaran." 1 Yohanes 2:4
Kita dikatakan menipu diri sendiri jika: 2. Kita hidup dalam ketidaktaatan atau tidak melakukan perintah Tuhan. Kita berkata bahwa kita mengasihi Tuhan dan mengenal Dia, tapi bila kita tidak menuruti perintahNya kita disebut sebagai pendusta atau penipu. Yakobus pun juga menegaskan, "...hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22). Seringkali kita tampak 'rohani' di situasi-situasi tertentu saja, saat berada di gereja atau pada saat jam-jam ibadah saja. Selebihnya di hari-hari biasa, saat menjalani kehidupan di tengah-tengah dunia, kita terbawa oleh arus dunia ini dan hidup serupa dengan dunia ini, padahal firmannya menyatakan: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2). Rasul Paulus mengingatkan, "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." (1 Tesalonika 4:7).
Yakobus dalam suratnya berkata, "Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang
lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya." (Yakobus 1:26). Sudahkah kita menguasai ucapan atau lidah kita? Kita mudah sekali melakukan pelanggaran dalam hal ucapan. Kita mudah sekali berkata jorok, mengumpat orang lain, mengeluarkan sumpah serapah, menggosip atau membicarakan orang lain dan sebagainya. Berhati-hatilah! Jika kita bertindak demikian, sia-sialah ibadah kita. Itulah sebabnya pemazmur bertekad, "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku;" (Mazmur 39:2), sebab "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (Amsal 18:21).
Selain daripada hal-hal di atas, Alkitab juga mencatat bahwa jika seseorang tidak mengembalikan persepuluhan yang merupakan milik Tuhan ia disebut juga sebagai orang yang telah menipu Tuhan (baca Maleakhi 3:8).
Ibadah yang tidak disertai dengan ketaatan melakukan firman Tuhan adalah penipuan terhadap diri sendiri!
No comments:
Post a Comment