Wednesday, December 11, 2013

BERUBAH DAN BERBUAH (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Desember 2013 -

Baca:  Roma 7:1-12

"Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah."  Roma 7:4

Buah merupakan indikator sebuah pohon sehat.  Setiap pohon sehat pasti akan menghasilkan buah pada waktunya.  Sebaliknya pohon yang tidak sehat sulit sekali untuk berbuah.  Demikian pula orang percaya yang  'sehat'  rohaninya pasti menghasilkan buah-buah sesuai pertobatannya.  Buah-buah yang dimaksudkan adalah buah-buah Roh, yaitu  "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."  (Galatia 5:22-23a).  Sedangkan di dalam diri orang Kristen yang  'sakit'  rohaninya mustahil ada buah-buah Roh.

     Keberadaan kita ini diibaratkan sebuah ranting dan Tuhan Yesus adalah pokok anggurnya.  Tuhan berkata,  "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah."  (Yohanes 15:2).  Dikatakan bahwa ranting yang tidak berbuah akan dipotongNya dan kemudian dicampakkan ke dalam api dan dibakar.  Itulah akhir dari pohon yang tidak menghasilkan buah.  Demikian pula perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah:  sudah tiga tahun lamanya si pemilik kebun tidak menemukan buah pada pohon aranya sehingga ia pun memerintahkan pengurus kebunnya untuk menebang pohon itu dengan berkata,  "Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!"  (baca  Lukas 13:6-9).

     Setiap orang percaya tidak bisa menghindarkan diri dari proses  'berubah dan berbuah'  ini.  Mengapa demikian?  Karena hidup yang berubah dan berbuah adalah syarat untuk mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidup kita.  Kadangkala kita merasa bahwa janji Tuhan itu sangat jauh dari kehidupan kita;  dan kita pun berpikir bahwa Tuhan itu ingkar akan janji-janjiNya.  Tidak sama sekali!  Tak satu pun janji Tuhan yang tidak ditepatiNya.  Pada saat yang tepat pasti digenapiNya!

Sebelum Tuhan menggenapi janjiNya Ia terlebih dahulu memproses dan membentuk kita supaya kita benar-benar menjadi orang Kristen yang makin hari makin dewasa di dalam Dia, sehingga kehidupan kita pun menjadi kesaksian yang memuliakan namaNya.

No comments:

Post a Comment