Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Oktober 2013 -
Baca: Matius 22:1-14
"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." Matius 22:14
Kalau kita menyadari bahwa hidup ini adalah karena kasih karunia Tuhan semata, maka seharusnya kita memiliki respons yang benar akan keselamatan yang Tuhan berikan dan juga panggilanNya. Sampai saat ini pintu anugerah keselamatan dan berkat-berkatNya masih terbuka dan tersedia untuk siapa pun yang mau datang memenuhi undangan Tuhan. Tapi masih banyak dari kita yang tidak mengalami dan menikmati berkat-berkat Tuhan sepenuhnya, padahal kita telah percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Yang menjadi persoalan adalah kita memiliki banyak sekali alasan untuk menghindari undangan Tuhan. Alasan-alasan inilah yang dijadikan senjata oleh Iblis untuk menjauhkan orang percaya dari kasih karunia Tuhan. Alasan dan dalih sesungguhnya adalah bentuk dari pelemparan tanggung jawab. Orang yang suka mencari-cari alasan atau dalih adalah orang yang tidak punya rasa tanggung jawab dan sulit untuk bisa dipercaya.
Inilah yang seringkali menjadi alassan banyak orang untuk menolak dan menghindari undangan Tuhan Yesus: 1. Karena harta kekayaan. Mereka berkata, "Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan." (Lukas 14:18). Ladang berbicara tentang harta kekayaan. Seringkali banyak orang lebih mengasihi harta kekayaannya daripada mengasihi Tuhan, hatinya melekat kepada harta dan tidak lagi kepada Tuhan; lebih mengutamakan perkara-perkara duniawi daripada rohani; uang, rumah mewah, mobil, perhiasan dan sebagainya telah membutakan mata rohani mereka. Kita bisa belajar dari pengalaman orang muda yang kaya (baca Matius 19:16-26), yang lebih memilih meninggalkan Yesus daripada harus membagi hartanya kepada orang miskin. Kita patut bersyukur jika Tuhan melimpahkan berkat melimpah, namun semua itu tidak boleh menjadi berhala dalam hidup kita atau mengalihkan fokus kita dari Tuhan. Jika itu terjadi, itu merupakan kejahatan di mata Tuhan.
Di zaman sekarang ini orang lebih beriorientasi mengejar harta siang dan malam, sementara ibadah, pelayanan dan menabur tidak mereka pedulikan sama sekali. "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?
Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Matius 16:26). (Bersambung)
No comments:
Post a Comment