Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Agustus 2013 -
Baca: 1 Korintus 1:10-17
"Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita
Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di
antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati
sepikir." 1 Korintus 1:10
Bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa besar. Namun kita memiliki pengalaman sejarah yang kelam, di mana selama waktu yang tidak sebentar kita dijajah bangsa-bangsa lain. Belanda, negara kecil di benua Eropa, adalah salah satu yang mampu menguasai Indonesia yang besar ini. Mengapa bisa terjadi? Salah satu faktornya karena politik divide et impera (bahasa Latin, artinya divide and rule: membagi dan menguasai) yang diterapkan oleh Belanda, yaitu politik pecah belah atau adu domba, memecah kelompak besar menjadi kelompok kecil sehingga lebih mudah untuk ditaklukkan. Jika suatu bangsa yang besar mengalami perpecahan dan tercerai-berai, cepat atau lambat bangsa itu akan menjadi hancur.
Menghasut dan memecah belah supaya terjadi perpecahan adalah strategi yang dilakukan Iblis untuk melumpuhkan dan menghancurkan kehidupan orang percaya. Apabila anak-anak Tuhan saling berselisih, menuding dan membentuk kubu-kubu akan mempermudah Iblis untuk melancarkan serangannya. Inilah yang terjadi dan melanda jemaat Tuhan di Korintus, di mana mereka saling berselisih, iri hati, tidak seia-sekata, tidak cocok satu sama lain sehingga mereka berkelompok, membentuk komunitas, golongan dan aliran sendiri-sendiri. "Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari
golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan
Kefas. Atau aku dari golongan Kristus." (1 Korintus 1:12). Bila hal ini dibiarkan berlarut-larut, cepat atau lambat gereja akan terpecah, dan akhirnya akan menjadi hancur berkeping-keping.
Ada peribahasa yang mengatakan: 'Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh', yang artinya perselisihan akan berakibat pada kehancuran, namun kerukunan akan menjadikan kita makin kuat/Solid. Selama kita masih mengedepankan ego masing-masing, merasa diri paling benar, merasa gereja kita paling besar dan maju, merasa paling berjasa dan sebagainya, kita sedang dalam perpecahan. Perhatikan ayat ini: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan." (Matius 12:25). (Bersambung)
No comments:
Post a Comment