Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Juli 2013 -
Baca: Ulangan 6:1-25
"Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah." Ulangan 6:13
Banyak orang Kristen berpikiran bahwa yang dimaksud dengan ibadah hanyalah sebatas kegiatan-kegiatan di dalam gereja atau di persekutuan, di mana ada susunan liturgi yang harus diikuti: ada pujian, penyembahan, membaca Alkitab dan mendengarkan hamba Tuhan berkhotbah, serta berdoa. Akibatnya kita mendapati mereka memiliki dua sisi kehidupan yang berbeda, yaitu saat mereka berada di dalam gereja untuk mengikuti acara kebaktian dan saat mereka berada di luar jam-jam ibadah.
Saat berada di dalam gedung gereja mereka sepertinya khusuk (alim), taat kepada firman Tuhan, perkataan yang keluar dari mulut pun begitu Alkitabiah. Kemudian perilaku dan karakter mereka pun langsung berubah total saat berada di luar jam-jam ibadah, entah itu di rumah, kantor, sekolah maupun dalam pergaulan sehari-hari. Topeng-topeng mulai ditanggalkan dan kelihatanlah warna aslinya. "Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya." (2 Timotius 3:5a). Tuhan menentang keras orang-orang yang "...datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah
perintah manusia yang dihafalkan," (Yesaya 29:13). Apalah arti semuanya itu!
Sesungguhnya, ibadah yang sejati bukan sekedar mengikuti acara-acara ibadah di gereja atau persekutuan, namun meliputi seluruh keberadaan hidup kita yang dilandasi oleh ketaatan dan sikap hati sebagai seorang hamba. Kita tahu bahwa tugas utama seorang hamba adalah untuk melayani dengan sepenuh hati, bukan minta dilayani, dihargai dan dihormati seperti tertulis: "Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu,
hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami
hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." (Lukas 17:10). Inilah sikap yang harus kita miliki dalam beribadah yaitu sikap seorang hamba yang sepenuh hati melayani Tuhan, yang di dalamnya terkandung unsur rasa takut dan hormat akan Dia. Sudahkah kita memiliki 'hati hamba' saat beribadah kepada Tuhan?
Ataukah ibadah kita selama ini hanya sebatas aktivitas jasmaniah semata?
No comments:
Post a Comment