Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Juni 2013 -
Baca: 1 Samuel 16:1-13
"Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku." 1 Samuel 16:1b
Siapa Daud? Ia adalah anak bungsu dari Isai. Nama 'Daud' memiliki arti beloved (yang dikasihi). Daud adalah orang yang sangat sederhana. Masa mudanya dihabiskan di padang pengembaraan bersama domba-domba. Banyak orang menganggap remeh (sepele) pekerjaan menggembalakan domba, tapi Daud melakukan tugas itu dengan penuh tanggung jawab. Tidak semua orang mau mengerjakan tugas menggembalakan domba karena dipandang sebagai pekerjaan yang rendah, karena itu dibutuhkan kerendahan hati untuk mengerjakan pekerjaan itu. Simak pernyataan Eliab (kakaknya) saat Daud datang ke medan pertempuran: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun?" (1 Samuel 17:28).
Meski hanya sedikit kambing domba yang digembalakan, Daud melakukan tugas itu dengan setia. Sepertinya sepele, namun tugas menggembalakan domba itu tidaklah mudah. Sebagai penggembala domba ia harus dengan sabar dalam membimbing dan menuntun domba-dombanya ke padang rumput yang hijau. Selain itu ia harus bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan domba-dombanya jika sewaktu-waktu mendapat serangan dari binatang buas. Inilah yang dilakukan Daud: "Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari
mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap
janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini." (1 Samuel 17:34-36). Dibutuhkan kewaspadaan dan keberanian untuk menghadapi bahaya itu. Luar biasa! Dari sinilah karakter Daud makin terbentuk dari hari ke sehari!
Selain setia mengerjakan tugas sebagai penggembala domba Daud juga bertalenta di bidang musik, di mana ia sangat piawai memainkan kecapi. kemampuannya dalam memainkan kecapi terasah di sela-sela menggembalakan domba-dombanya di padang. Sembari menjaga domba-dombanya Daud memainkan kecapinya dan memuji-muji Tuhan sehingga terciptalah mazmur pujian bagi Tuhan. Tiada hari terlewati oleh Daud tanpa ia mempersembahkan puji-pujian bagi Tuhan! (Bersambung)
Terimakasih telah menjabarkan ketekunan Daud dalam menerima tugas kecilnya, sebelum dia menerima tugas besar dari Allah.
ReplyDeleteLuar biasa renungannya..terimakasih
ReplyDelete