Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Mei 2013 -
Baca: 2 Tawarikh 26:1-15
"Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas
tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia." 2 Tawarikh 26:1
Muda, berprestasi dan penuh karya, mungkin inilah sebutan yang sangat cocok bagi Uzia, karena di usianya yang masih sangat belia, yaitu 16 tahun, ia sudah menjabat sebagai raja Yehuda menggantikan ayahnya, Amazia. Meski belum mengenyam 'asam garam' kehidupan (minim pengalaman) Uzia mampu menjalankan tugasnya dengan baik sehingga "Namanya termasyhur sampai ke Mesir, karena kekuatannya yang besar." (ayat 8b).
Alkitab menyatakan bahwa Uzia bukan hanya berhasil dalam hal memimpin bangsanya tapi ia juga mampu mengalahkan bangsa-bangsa lain. Uzia juga bukanlah seorang raja yang "kebetulan" (menjabat karena garis keturunan), tapi ia adalah seorang raja yang mumpuni di segala bidang kehidupan. Bukan hanya bidang pemerintahan yang ia kuasai tapi juga bidang-bidang lainnya. Ia mampu mendirikan kota-kota, menara-menara di padang gurun dan menggali banyak sumur. Di bidang peternakan ia memiliki banyak ternak. Lalu di bidang pertanian "...ia mempunyai petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur, di gunung-gunung dan di tanah yang subur," (ayat 10b). Di bidang militer Uzia sangat ahli dalam strategi perang. Itula sebabnya ia mempunyai tentara dalam jumlah besar dan pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, lengkap dengan perlengkapan perang yang ia rancang dan ciptakan sendiri. Luar biasaa! Alkitab pun mencatat bahwa "Nama raja itu termasyhur sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat." (ayat 15b).
Apa yang menjadi kunci utama keberhasilan raja Uzia? Apakah karena ia hebat, pintar, kuat, gagah dan kaya? Bukan itu. Raja Uzia menjadi seorang raja yang berhasil dan terkenal oleh karena "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut
akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya
berhasil." (2 Tawarikh 26:4-5). Tanpa campur tangan Tuhan raja Uzia tidak akan pernah mampu menjalankan tugas pemerintahannya dengan baik.
Oleh karena tekun mencari Tuhan dan senantiasa hidup dalam ketaatan, Uzia menjadi raja yang berhasil dan diberkati Tuhan.
No comments:
Post a Comment