Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Mei 2013 -
Baca: Yohanes 2:1-11
"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang
puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan
anggur yang baik sampai sekarang." Yohanes 2:10
Perkawinan adalah momen yang sangat spesial dan tak terlupakan dalam hidup seseorang. Itulah sebabnya setiap orang yang hendak menikah dan mempersiapkan 'hari bersejarah' itu secara matang dan sebaik mungkin. Karena momen itu begitu penting, maka tidak sedikit orang yang menangkapnya sebagai peluang bisnis sehingga muncullah istilah event organizer (EO) yang dapat menangani pesta perkawinan. Jadi kita tidak perlu repot-repot menangani dan mempersiapkan rencana pesta perkawinan itu, tinggal mempercayakannya kepada EO, maka semuanya akan beres. Tak terkecuali bagi bangsa Israel, perkawinan juga merupakan salah satu peristiwa yang sangat disakralkan. Mereka sangat menghargai dan menghormati perkawinan, karena perkawinan itu kudus di hadapan Tuhan.
Orang Yahudi memiliki kebiasaan menggelar pesta perkawinan besar-besaran dengan mengundang banyak orang, bahkan acara tersebut mereka gelar selama beberapa hari disertai perjamuan anggur di malam harinya. Tak seorang pun berharap pesta perkawinan yang mereka gelar itu berakhir dengan kegagalan. Inilah yang terjadi di pesta perkawinan di Kana. Saat pesta tengah berlangsung mereka mengalami kekurangan anggur. Bagaimana mungkin? Bukankah mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik? Namun ini menunjukkan bahwa manusia memiliki keterbatasan. Rencana dan rancangan manusia tidak ada yang sempurna, kegagalan adalah buktinya, namun, "...tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub 42:1). Kekurangan anggur di tengah pesta adalah masalah serius dan sangat memalukan, menunjukkan bahwa si tuan rumah tidak bisa menjamu para tamunya dengan baik, dan ini bisa menodai acara, serta akan menjadi peristiwa yang tak mudah untuk dilupakan oleh si tuan rumah, kedua mempelai dan juga para undangan. Tamu yang datang lebih awal beruntung karena mereka dapat menikmati anggur yang disediakan, tapi tamu yang datang belakangan tidak bisa menikmatinya.
Dalam kondisi terjepit, apa yang bisa mereka perbuat? Adakah orang lain yang sanggup menolong? Tidak ada jalan lain selain kita datang kepada Tuhan dan meminta pertolongan! (Bersambung)
Mana sambungannya
ReplyDelete