Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Maret 2013 -
Baca: Kejadian 39:1-23
"Tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu
berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang
Mesir itu." Kejadian 39:2
Sudah menjadi hal yang lumrah jika orang-orang dunia selalu mengukur atau menilai keberhasilan orang lain berdasarkan apa yang mereka punyai. Orang dikatakan berhasil karena memiliki rumah megah, mobil mewah, jabatan tinggi, terkenal.
Perhatikan ayat nas: Yusuf disebut orang yang selalu berhasil, padahal bukankah ia hanya sebagai budak di rumah Potifar? Memang cara pandang orang percaya dan orang dunia itu berbeda. Keberhasilan bagi orang percaya bukan berdasarkan atas apa yang ia miliki, tetapi bergantung pada 'siapa' yang ia miliki dalam hidup ini. Yusuf disebut sebagai orang berhasil, bahkan akhirnya dipercaya sebagai penguasa Mesir karena ia memiliki Tuhan yang hidup, yang senantiasa menyertai hidupnya.
Bangsa Israel selalu berhasil mengalahkan bangsa-bangsa lain dalam peperangan, saat mereka melibatkan Tuhan. Firaun dan pasukannya tak berdaya di depan bangsa Israel oleh karena Tuhan yang berperang ganti mereka. "Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14). Ketika bangsa Israel mengelilingi tembok Yerikho selama tujuh kali dengan meniup sangkakala, tembok itu pun runtuh. Bani Moab, Amon dan orang Meunim bertekuk lutut ketika Yosafat dan rakyatnya bersorak-sorai menaikkan puji-pujian bagi Tuhan. Itu semua karena siapa? "...bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah." (2 Tawarikh 20:15). Kunci keberhasilan mereka bukan pada kekuatan angkatan perang dan senjata canggihnya, kereta dan kuda, tapi semata-mata karena Tuhan ada di tengah-tengah mereka. "Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan Tuhan." (Amsal 21:31).
Oleh karena itu andalkan Tuhan dalam segala hal. Dialah yang menjadi jaminan hidup kita sepenuhnya. Ketika Tuhan Yesus menyertai langkah hidup kita, perkara-perkara besar dan ajaib pasti akan terjadi sehingga hidup kita menjadi kesaksian banyak orang.
"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita
doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di
dalam kita," Efesus 3:20
Haleluya..Amien.
ReplyDeletesangat memberkati..AMIN!!
ReplyDeletemengapa YUsuf yang disertai Tuhan sehingga semua yang dilakukannya berhasil?? apa yang harus saya lakukan sehingga Tuhan mengasihi saya lebih lagi?
ReplyDeleteubah cara pandang tentang sukses dari model dunia ke model Allah. Lakukanlah segala sesuatu untuk kemuliaan-Nya. Belajarlah mengucap syukur dari hal-hal kecil yang diberikan Tuhan kepada Anda.
DeleteAmien
ReplyDeleteSangat terispirasi,,andal-kan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita,Amin
ReplyDelete