Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Februari 2013 -
Baca: Mazmur 30:1-13
"Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang
malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai." Mazmur 30:6
Kita adalah orang-orang yang beruntung karena memiliki Tuhan yang hidup dan berlimpah kemurahan. "Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23). Ayat ini menegaskan bahwa kasih setia Tuhan tidak berkesudahan, rahmatNya takkan pernah habis dan selalu baru. Luar biasa!
Salah satu contoh orang yang beroleh kemurahan dari Tuhan adalah Rahab. Siapa itu Rahab? Alkitab mencatat bahwa Rahab adalah seorang wanita sundal yang tinggal di Yerikho, sebuah kota yang dikutuk oleh Yosua. Sebagai wanita sundal, bukankah ia masuk kategori sebagai 'sampah' masyarakat? Bagaimana mungkin ia beroleh kemurahan dari Tuhan? Bukan tanpa alasan bila Rahab mengalami pembelaan Tuhan. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa "...ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho." (Yosua 6:25). Jadi Rahab mendapat kemurahan Tuhan karena dia memihak kepada Tuhan dengan menyembunyikan dua orang pengintai dari kejaran orang-orang Yerikho, sehingga kedua orang itu bisa dikatakan berutang nyawa kepada Rahab. Karena itu sebelum meninggalkan kota, mereka berpesan kepada Rahab supaya ia mengikatkan tali dari benang kirmizi (berwarna merah) pada jendela rumahnya. Rahab pun melakukan sesuai yang diperintahkan. Dan ketika kota Yerikho dibumihanguskan, Yosua pun berkata kepada kedua orang pengintai itu, "Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu dan bawalah ke luar
perempuan itu dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, seperti yang
telah kamu janjikan dengan bersumpah kepadanya." (Yosua 6:22).
Tuhan tidak pernah memandang bulu atau latar belakang orang-orang yang Ia beri kemurahan. Rahab, dengan masa lalu buruk, beroleh kemurahan Tuhan karena ia telah menunjukkan kasihnya kepada orang Israel, yang ia tahu memiliki Tuhan yang hidup dan berkuasa. Alkitab mencatat bahwa Rahab salah satu saksi iman. "Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa
bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut
pengintai-pengintai itu dengan baik." (Ibrani 11:31).
Tuhan Yesus,kiranya kemurahan hati Mu juga menaungi kami dari segala hal hal yg jahat di dunia ini. Dalam nama Yesus. Amin.
ReplyDelete