Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 September 2012 -
Baca: Efesus 5:1-21
"Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih," Efesus 5:1
Arti kata 'penurut' menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang menurut, tidak melawan, patuh, penurut. Sebagai orang Kristen kita ini adalah pengikut-pengikut Kristus. Jadi merupakan keharusan bagi kita untuk hidup taat, tidak melawan dan menurut kepada kehendak Kristus, memiliki karakter seperti Dia dan meneladani bagaimana Kristus hidup seperti dikatakan oleh Rasul Yohanes, "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Dengan kata lain, menjadi 'penurut-penurut Allah' adalah berarti menjadi peniru-peniruNya.
Sudahkah kehidupan kita mencerminkan Kristus, meniru dan meneladani Dia dalam segala hal? Apa saja yang harus kita kerjakan supaya kehidupan kita seperti Kristus dan layak disebut sebagai penurut-penurut Allah? Rasul Paulus menasihati, "...hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi
kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan
korban yang harum bagi Allah." (Efesus 5:2). Kehidupan kekristenan tak dapat dipisahkan dari kasih, artinya setiap orang yang percaya kepada Kristus harus memiliki kasih dalam hidupnya, bukan kasih yang hanya digembar-gemborkan di atas mimbar atau ditulis dalam slogan dengan huruf besar dan tinta berwarna supaya menarik banyak orang, tapi kasih yang diwujudkan dalam tindakan yang riil atau nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa? "...sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Korintus 4:7-8). Karena itu setiap orang Kristen diperintahkan untuk hidup di dalam kasih. Jadi, mengasihi adalah gaya hidup orang Kristen. Tuhan Yesus berkata, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35).
Hidup dalam kasih berarti harus membuang semua sifat 'manusia lama' kita yang cenderung egois, mementingkan diri sendiri dan tidak punya kepedulian terhadap orang lain. Bukan hanya mengasihi orang yang mengasihi kita, tapi juga mampu mengasihi orang yang telah menyakiti dan membenci kita. (Bersambung).
No comments:
Post a Comment