Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Agustus 2012 -
Baca: Kolose 1:24-29
"Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang
dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan
sepenuhnya kepada kamu," Kolose 1:25
Menjadi orang kepercayaan adalah modal sukses bagi setiap orang, suatu prestasi yang tidak bisa dianggap sepele. Ketika kita dipercaya oleh pimpinan di tempat bekerja, dipercaya oleh dosen menjadi asistennya di kampus, dipercaya oleh masyarakat menjadi wakilnya di lembaga pemerintah adalah sesuatu yang sangat membanggakan. Terlebih yang mempercayakan tugas dan tanggung jawab itu adalah Tuhan, itu suatu anugerah yang tak ternilai harganya; menjadi orang kepercayaan bukanlah hal yang mudah.
Rasul Paulus merespons kepercayaan dari Tuhan dengan segenap hati dan penuh sukacita: "Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan
menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus,
untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan
tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap
orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku." (1 Kolose 1:24, 28, 29). Ia sadar bahwa memperoleh kepercayaan dari Tuhan bukan berarti perjalanan hidup ini akan menjadi mudah, mulus dan tanpa rintangan. Adakalanya hidup ini akan menjadi mudah, mulus dan tanpa rintangan. Adakalanya kita harus diperhadapkan pada ujian dan tantangan yang berat. Tapi Rasul Paulus tetap kuat dan bersukacita; mengapa? Karena jika Tuhan mempercayai kita, kuasaNya akan senantiasa menyertai kita, dan melalui kita Ia akan mengerjakan perkara-perkara yang besar, heran, ajaib dan penuh mujizat. Tuhan berkata kepada Paulus, "'Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah
kuasa-Ku menjadi sempurna.' Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas
kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9).
Ingat! Tidak semua orang beroleh kesempatan untuk dipercaya oleh Tuhan, karena itu jika saat ini kita dipercaya Tuhan, jangan pernah sia-siakan.
Mari kita kerjakan kepercayaan itu dengan setia, sepenuh hati dan segenap keberadaan hidup kita, karena beroleh kepercayaan dari Tuhan adalah modal untuk mengalami campur tanganNya!
No comments:
Post a Comment