Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 April 2012 -
Baca: Mazmur 121:1-8
"Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu." Mazmur 121:5
Tak seorang pun anak Tuhan yang tidak pernah mengecap kebaikan dan pertolongannya, bukan? Tuhan itu setia dan tidak pernah ingkar janji. Pemazmur berkata, "Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya." (Mazmur 145:13b). Dan kepada jemaat di Tesalonika, rasul Paulus juga menegaskan bahwa "...Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat." (2 Tesalonika 3:3).
Sudah berapa kali kita diluputkan Tuhan dari hal-hal jahat? Sungguh tak terhitung banyaknya. Itulah kesetiaan Tuhan! Bagaimana dengan kesetiaan manusia? Kesetiaan manusia itu rapuh dan ada batasnya. Dikatakan rapuh, sebab kesetiaan manusia mudah berubah, sangat bergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Apabila situasi dan kondisi sangat menguntungkan bagi dirinya, mereka akan setia. Sebaliknya ketika kondisi tidak menguntungan, kesetiaan itu akan sirna sama sekali sampai-sampai dikatakan, "...orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang setia dari antara anak-anak manusia." (Mazmur 12:2).
Sebagai orang percaya kita patut bersyukur karena memiliki Tuhan yang setia. Kesetiaan Tuhan itu juga mencakup pemeliharaan terhadap ancaman dari segala sesuatu yang jahat, baik itu kuasa jahat yang berasal dari Iblis atau kejahatan yang dilakukan oleh manusia. Sebenernya kejahatan yang dilakukan manusia itu juga bersumber dari roh Iblis. Namun Alkitab menegaskan, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31b). Kita sering mendengar kesaksian dari hamba-hamba Tuhan yang mengalami tantangna atau perbuatan jahat yang ditujukan terhadap hidupnya. ketika memberitakan injil ke daerah pedalaman mereka diserang oleh kuasa-kuasa jahat yang berusaha untuk membunuhnya, baik itu dengan ilmu-ilmu gaib atau sihir, mantera-mantera atau pun racun untuk membunuh mereka. Tetapi tangan Tuhan menopang dan melindungi para hamba Tuhan itu terhadap yang jahat, sehingga kuasa maut tak mampu membunuhnya. Ketika orang-orang jahat itu tak mampu membunuh para hamba Tuhan, mereka pun menjadi takut dan banyak dari mereka yang akhirnya bertobat dan menerima Injil.
Di sinilah kuasa Tuhan dinyatakan, karena itu jangan takut karena perlindungan Tuhan itu sempurna!
Amin Puji Tuhan
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan
ReplyDelete