Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Januari 2012 -
Baca: 2 Petrus 3:1-16
"Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya." 2 Petrus 3:12b
Nubuat tentang datangnya hari penghakiman dan penghangusan bumi oleh api Tuhan sudah sering disampaikan oleh para nabiNya sejak zaman dahulu. Waktu itulah yang dinamakan hari Tuhan: "Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap." (2 Petrus 3:10b). Bumi akan berguncang begitu hebatnya, langit akan gemetar, matahari dan bulan akan menjadi gelap dan bintang-bintang di langit tidak bercahaya lagi.
Jika kita pelajari lebih dalam lagi banyak kita temukan kata api di dalam Alkitab, tetapi api yang dimaksudkan bukanlah dalam arti harafiah. Tuhan seringkali menggunakan kata api sebagai unsur untuk menyucikan dan memurnikan. Kita sering mendengar pernyataan: "Api Roh Kudus membakar setiap hati untuk Tuhan." Tentunya yang dimaksud api di sini bukan dalam arti yang sesungguhnya. Namun yang pasti api penghakiman yang sebenarnya adalah disediakan Tuhan bagi orang-orang fasik.
Jadi api juga dipakai Tuhan dengan tujuan untuk memurnikan umatNya seperti tertulis: "Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan." (Yesaya 48:10). Setiap orang percaya harus terlebih dahulu masuk dalam dapur kesengsaraan supaya sifat-sifat lama kita hilang. Seseorang yang sudah mengalami pemurnian dari Tuhan hidupnya pasti akan berbeda, baik itu sifat dan karakternya. Pembentukan karakter melalui 'api' pemurnian ini memerlukan kerendahan hati kita, sehingga hati yang semula congkak dan sombong akan merendahkan diri kepada Tuhan untuk memohon kekuatan dan pertolonganNya. Hampir semua tokoh di dalam Alkitab dan juga para hamba Tuhan yang dipakai Tuhan secara luar bisa sudah pernah merasakan dan mengalami kesengsaraan ketika mereka dimurnikan oleh api Roh Kudus, dan hasilnya menjadi indah. Inilah yang juga dirasakan Daud: "Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:67, 71).
Tuhan memurnikan kita dengan apiNya sebagai bukti Ia sangat mengasihi kita!
Haleluya Puji Tuhan 🙏🏼
ReplyDelete