Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Desember 2011 -
Baca: Matius 2:1-12
"Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur." Matius 2:11b
Ada hal menarik dari kisah kelahiran Yesus yang mungkin kurang kita perhatikan. Ada orang-orang Majus yang datang mencari bagi Yesus, padahal mereka bukanlah orang Yahudi; dengan kata lain mereka bangsa kafir yang dianggap sebagai bangsa yang tidak berpengharapan karena mereka bukanlah bangsa pilihan Tuhan. Namun ketika Yesus lahir, kabar sukacita tentang kedatangan Sang Juruselamat justru pertama kali didengar oleh mereka yang secara geografis berasal dari tempat yang sangat jauh dan tidak masuk hitungan. Dari negeri yang sangat jauh, Tuhan memanggil mereka. Untuk bisa bertemu Yesus mereka harus 'membayar harga', berjalan dari tempat jauh (ratusan mil) di mana banyak sekali tantangan yang harus mereka hadapi: melalui padang gurun yang ganas, belum lagi bahaya dari para perampok, binatang buas dan banyak lagi kesulitan-kesuitan lainnya. Namun di sini kita melihat ketekunan dan pengorbanan mereka demi melihat dan menyembah bayi Yesus, Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan.
Satu hal yang luar biasa! Ketika Yesus masih dalam wujud bayi nan mungil dan berada di palungan yang sederhana, serta belum memproklamirkan diriNya bahwa Dia adalah Raja di atas segala raja dan Juruselamat dunia, orang-orang Majus telah memiliki iman yang luar biasa: iman yang menebus jauh melampaui apa yang bisa mereka lihat. Iman mereka adalah iman yang hidup, di mana mereka sangat percaya kepada satu pribadi, sekalipun secara manusia sulit dipahami oleh akal dan pikiran manusia yang terbatas karena kesederhanaan bayi tersebut. Orang-orang Majus adalah gambaran bagaimana Tuhan memilih dan memanggil seseorang sebagai umat pilihanNya. Justru orang-orang yang tidak terpikirkan dan tidak masuk hitungan, merekalah yang Tuhan panggil. Begitu juga kita yang adalah orang-orang berdosa dan tidak layak di hadapan Tuhan, oleh karena anugerahNya kita dipanggil dan diselamatkanNya.
Bagaimana respons kita terhadap panggilan Tuhan ini? Orang-orang Majus saat dipanggil oleh Tuhan taat dan mau melangkah sekalipun banyak rintangan, tantangan dan pengorbanan. Bahkan setelah bertemu bayi Yesus mereka menyembah Dia dan memberikan yang terbaik bagi Dia.
Apa yang sudah kita berikan untuk Tuhan Yesus?
Amin ya Tuhan, terpujilah nama Tuhan 🙏🏼
ReplyDelete