Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 November 2011 -
Baca: 3 Yohanes 5:15
"Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami." 3 Yohanes 9
Diotrefes adalah contoh orang yang sombong rohani, karena ia tidak mau mengakui Yohanes dan rekan-rekannya dan merasa dirinya lebih baik dari yang lainnya Dalam bacaan kita jelas dinyatakan bahwa Diotrefes ingin menjadi orang yang terkemuka di antara jemaat sehingga ia menolak sang penatua dan teman-temannya dengan kata-kata kasar. Ia juga melarang warga jemaat menerima teman-teman sang penatua di dalam rumah mereka. Jika ada yang menerimanya maka warga jemaat tersebut akan dikucilkan. Anehnya, Gayus yang menjadi tokoh di dalam jemaat tidak mengetahui sepak terjang Diotrefes, sehingga ketika sang penatua menyampaikan tentang tindakan Diotrefes, Gayus agak meragukan keterangannya. Gayus justru menyangka Demetrius yang ingin menjadi orang terkemuka. Oleh karena itu sang penatua meminta Gayus agar tidak salah menilai antara Diotrefes dan Demetrius.
Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa orang yang tinggi hati (sombong) bukan hanya salah atau tidak benar, tetapi merupakan kekejian di mata Tuhan seperti tertulis: "Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman." (Amsal 16:5). Mengapa sombong rohani itu sangat berbahaya? Karena orang yang sombong rohani seringkali merasa dirinya paling benar dan paling mengerti sehingga merasa tidak perlu bertobat. Ketika ibadah di gereja pun tak ubahnya ia seorang kritikus ulung: mengkritik sana-sini, komentar ini-itu, bahkan ketika pengkhotbah menyampaikan firman, ia menganggap bahwa firman itu cocok untuk orang lain, bukan untuk dirinya.
Kesombongan membuat seseorang tidak pernah tunduk kepada firman. Adalah sia-sia dan tidak memiliki nilai di hadapan Tuhan apa pun yang kita kerjakan jika didasari dengan kesombongan. Begitu juga dalam pelayanan, sebesar apa pun kontribusi kita untuk gereja dan pekerjaan Tuhan, jika didasari oleh kesombongan akan menjadi kejahatan di mata Tuhan. Terlebih lagi jika motivasi kita dalam melayani Tuhan adalah untuk mencari pujian dan hormat untuk diri sendiri, maka pelayanan kita hanya akan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Pujian dan hormat itu hanyalah milik Tuhan! Jangan sekali-kali mencuri kemuliaan Tuhan.
"Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;" Yesaya 2:11a
Haleluya Puji Tuhan 🙏🏼
ReplyDelete