Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 September 2011 -
Baca: Wahyu 1:4-8
"Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya, -dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan," Wahyu 1:5b-6a
Alkitab menyatakan semua manusia berdosa. Siapa pun dan apa pun warna kulit kita, tanpa terkecuali, "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak." (Roma 3:10); semua telah kehilangan kemuliaan Allah. Pemazmur menegaskan bahwa di antara yang hidup tidak seorang pun yang benar di hadapan Allah (baca Mazmur 143:2). Namun kita patut bersyukur karena Yesus berkata, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Matius 9:13).
Apa yang diperbuat Yesus terhadap kita orang yang berdosa? Pertama, Tuhan Yesus mengasihi kita. Dikatakan, "Bagi Dia, yang mengasihi kita..." Kita tidak perlu mengerjakan sesuatu terlebih dahulu untuk menarik kasihNya karena Ia adalah kasih. "Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Ia mengasihi kita apa adanya, kasih yang tak bersyarat dan berisikan pengorbanan. Dan kematian Kristus di Kalvari adalah bukti nyata bahwa Ia rela mati untuk menebus dosa-dosa kita. Kedua, Tuhan Yesus melepaskan kita dari dosa oleh darahNya. Tertulis: "...yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya." Arti kata melepaskan di sini adalah menyucikan. Dalam Yesaya 1:18 dinyatakan bahwa "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." Tuhan Yesus melepaskan kita dari dosa dengan jalan memberikan diriNya sendiri melalui cucuran darahNya (baca 1 Petrus 1:18-19). Ketiga, Tuhan Yesus mengangkat kita keluar dari dosa kita, "dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya,;" (Wahyu 1:6) Melalui karya kudusNya di atas kayu salib kita tidak hanya dipulihkan, tapi status kita juga diubahkan, dari hamba dosa menjadi hamba kebenaran. Kita dibawa dari hidup dalam dosa ke suatu dimensi hidup yang baru yaitu hidup dalam kebenaran. Tidak hanya itu, "...kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah." (Galatia 4:7). Ada pun dampak dari semua ini sungguh luar biasa, di mana kita berhak mengalami dan menikmati berkat-berkat rohani di dalam sorga (baca Efesus 1:-3).
Tanpa pengorbanan Kristus di kayu salib, kita semua tidak memiliki masa depan dan pengharapan!
Terima kasih atas renungannya... Tuhan memberkati.. Tuhan memberkati
ReplyDeletepuji Tuhan. Gbu http://glory.dhe.web.id
ReplyDeleteTuhan Mmeberkati...
ReplyDeleteTerima kasih atas renunganya.
ReplyDeleteTuhan begitu baik dan sayang pada kita semua,amin.
Aminnn
ReplyDeleteAminπ
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan ππΌ ππΌ ππΌ
ReplyDelete