Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Juli 2011 -
Baca: 1 Samuel 7:1-14
"Jika kamu berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tunjukan hatimu kepada Tuhan dan beribadahlah hanya kepada-Nya;" 1 Samuel 7:3a
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan. Itulah sebabnya mereka beroleh kasih dan kemurahan Tuhan secara luar biasa. Sejak semula Tuhan berlaku sangat baik kepada umatNya itu, "Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati." (Yesaya 40:11). Dari hari ke hari umat Israel mengalami berkat-berkat Tuhan: perlindungan, pemeliharaan dan pembelaanNya yang begitu nyata atas mereka. Namun mereka masih saja tegar tengkuk, bahkan sering meninggalkan Tuhan dan berbalik kepada penyembahan berhala.
Tatkala Samuel menjadi nabi Tuhan ia menemukan banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh umat Israel. Mereka meninggalkan Tuhan dan menyembah kepada berhala, yaitu Baal dan Asytoret. Akibat dari kesalahannya sendiri mereka harus menanggung akibatnya: bangsa Filistin menyerang mereka secara bertubi-tubi sehingga mereka pun terus mengeluh kepada Tuhan. Selain itu, kedua anak imam Eli juga telah mencemari Bait Allah. Jadi bisa dikatakan bahwa bangsa Israel sedang berada dalam masa-masa yang gelap. Melihat kondisi ini nabi Samuel menegur mereka dengan keras agar segera bertobat, berbalik keapda Tuhan dan menjauhkan para allah asing dari antara mereka supaya Ia melepaskan mereka dari tangan orang Filistin. Sebagai seorang nabi pilihan Tuhan Samuel tahu bagaimana harus beribadah kepada Tuhan. Karena itu Samuel segera mengumpulkan segenap umat Israel dan menyerukan agar mereka segera meninggalkan berhala dan beribadah dengan sungguh hanya kepada Tuhan saja.
Banyak orang Kristen yang mungkin berkata, "Aku sudah beribadah kepada Tuhan dengan sungguh dan terlibat dalam pelayanan." Apakah ini jaminan bahwa ibadah kita dikenan Tuhan? Tanpa disadari kita melakukannya dengan sikap yang asal-asalan dan setengah hati; ibadah kita penuh dengan kepura-puraan; kita masih hidup dalam dosa.
Kita beribadah hanya karena ingin diberkati Tuhan, bukan dengan ketulusan dan bukan karena kita mengasihiNya. Di satu sisi kita beribadah kepada Tuhan, namun di sisi lain kita juga masih berhubungan dengan allah-allah lain di dunia ini!
No comments:
Post a Comment