Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Maret 2011 -
Baca: 2 Tawarikh 26:1-5
"Dan selama ia (Uzia - Red.) mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil." 2 Tawarikh 26:5b
Uzia bisa dikatakan sebagai seorang remaja yang luar biasa, memiliki nilai plus dibanding dengan rekan-rekan sebanya di mana dia dinobatkan menjadi raja atas Yehuda pada usianya yang masih sangat belia, yaitu enam belas tahun, untuk menggantikan ayahnya, Amazia. Bila mengandalkan kekuatan sendiri dipastikan Uzia tidak akan mampu menjalankan tugasnya sebagai raja. Tetapi oleh karena Uzia mengandalkan Tuhan dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan, maka segala sesuatu yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil.
Usia muda tidaklah menjadi soal; asal ia hidup dalam kebenaran, kehidupannya pasti membawa dampak. Paulus pun menasihatkan hal itu kepada Timotius, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12). Menjadi teladan bagi orang lain tidak harus menunggu seseorang menjadi dewasa terlebih dahulu. Banyak orang yang sudah dewasa secara usia atau menjadi Kristen berpuluh-puluh tahun tapi kehidupannya tidak menjadi teladan bagi orang lain. Sebaliknya, tidak sedikit anak muda yang dipakai Tuhan secara luar biasa dan hidupnya menjadi kesaksian banyak orang.
Tuhan merancang hal-hal yang baik (keberhasilan dan masa depan yang gilang-gemilang) bagi orang percaya. Karena itu jangan pernah menjauhkan diri dari Tuhan; sebaliknya kita harus makin melekat kepada Tuhan dan mengarahkan pandangan kita kepada Dia, "...yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan," (Ibrani 12:2). Apa pun yang kita alami saat ini, kesesakan atau kesukaran, jangan pernah putus asa. Tetaplah bertekun dan sabar menanti-nantikan Tuhan. Orang boleh mengatakan apa saja untuk melemahkan iman kita, tetapi kita harus punya iman yang teguh. Percayalah! Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dunia mengukur keberhasilan seseorang dengan uang, kekayaan atau jabatan. Tapi, sesungguhnya seorang yang berhasil adalah orang yang hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ketika kita tetap setia mencari kehendak Tuhan dan hidup seturut kehendakNya, keberhasilan pasti akan mengikuti hidup kita.
Saturday, March 12, 2011
TUHAN YANG MEMBUAT SEGALANYA BERHASIL
Catatan:
"'Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas
kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.' Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah." (Roma 9:15-16)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Amin Amin Puji Tuhan 🙏
ReplyDeleteHaleluya 👏 Amin Puji Tuhan 🙏
ReplyDeleteTidak terasa sudah setahun yg lalu sy membaca renungan bagian ini, dan sudah 11 tahun yg lalu dibaca kembali... Terima kasih Tuhan 🙏
God bless you🙏
ReplyDelete