Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 November 2010 -
Baca: Roma 6:15-23
"Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan." Roma 6:19b
Roh kudus selalu bersedih, berdukacita dan meratapi dosa yang kita perbuat. Alkitab sendiri memperingatkan agar setiap orang percaya tidak mendukakan Roh kudus, "Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan." (Efesus 4:30). Tuhan menghendaki agar kita hidup kudus yaitu kekudusan yang meliputi seluruh aspek kehidupan kita, karena Tuhan tidak pernah berkompromi dengan dosa. Oleh karenanya kita dituntut suatu tanggung jawab untuk menjaga kekudusan pribadi dan gereja secara utuh. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan dan telah berubah status -bukan lagi sebagai hamba dosa tetapi hamba kebenaran, yang kini disebut sebagai anak-anak Allah- tidak ada alasan kita untuk berbuat dosa.
Perhatikan satu kisah dalam Perjanjian Lama yaitu tentang Akhan. Akhan mencuri dan menyimpan barang-barang jarahan dari bangsa lain yang dikhususkan bagi Allah, dan menyembunyikan di bawah kemahnya. Allah sangat membenci tindakan Akhan itu, lalu Ia menyuruh orang Israel untuk mengumpulkan dan membakar barang-barang yang disembunyikannya serta seluruh hartanya termasuk ternak dan keluarganya, bahkan Dia memerintahkan mereka untuk melemparinya dengan batu sampai mati.
Tuhan tidak membenci Akhan karena ia menyimpan barang-barang yang indah dan berharga, tetapi perbuatan mencuri dan menyembunyikan barang-barang yang sebenarnya dikhususkan bagi Tuhan itulah yang Dia benci karena hal itu mencemarkan kekudusanNya (baca Yosua 7). Mungkin Akhan punya motivasi yang baik dalam hatinya dan bermaksud hendak membagi-bagikan barang-barang itu kepada orang-orang yang membutuhkan, atau mungkin ia akan menyumbangkannya untuk pembangunan Bait Suci; tetapi apa pun alasannya, perbuatan Akhan itu merupakan kekejian di mata Tuhan. Maka karena perbuatan Akhan seluruh keluarganya pun turut menanggung akibatnya.
Tuhan tidak pernah berkompromi dengan dosa, karena Dia adalah kudus!
Haleluya Puji Tuhan
ReplyDelete