Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Oktober 2010 -
Baca: Ester 6:1-14
"Lalu Haman mengambil pakaian dan kuda itu, dan dikenakannya pakaian itu kepada Mordekhai, kemudian diaraknya Mordekhai melalui lapangan kota itu, sedang ia menyerukan di depannya: 'Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya.' " Ester 6:11
Sebelum malam ketika raja Ahasyweros tidak dapat tidur, ada suatu peristiwa yang sangat gawat terjadi. Orang-orang Yahudi yang berada di wilayah kekuasaan raja Persia sedang berada dalam bahaya, karena Haman yang keji sedang mengadakan rancangan yang jahat terhadap orang-orang Yahudi. Tetapi Allah Israel tidak pernah tinggal diam, Dia sangat memperhatikan kesengsaran umatNya. Sungguh benar apa yang dikatakan pemazmur: "Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel." (Mazmur 121:3-4). Lalu, di dalam Ester pasal 6 ini, semua peristiwa mulai berubah dan berbalik, justru menuju kepada kejatuhan dan kematian Haman. Mordekhai yang rencananya hendak digantung oleh Haman (baca Ester 5:14) malah beroleh peninggian dari raja Ahasyweros. Mordekhai diangkat kepada posisi tertinggi kedua di kerajaan.
Peristiwa-peristiwa dalam pasal ini tidak terjadi secara kebetulan tetapi karena ada kuasa Tuhan yang bekerja. Pada suatu malam Raja Ahasyweros tak dapat tidur, maka ia memerintahkan agar buku catatan sejarah dibacakan baginya. Tertulis di dalamnya bahwa sesungguhnya Mordekhai telah berjasa besar bagi kerajaan. Ia "...pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresy, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros." (Ester 6:2). Raja benar-benar telah berhutang nyawa kepadanya. Raja pun menanyakan penghargaan apa yang telah diberikan kepada Mordekhai yang berjasa itu, tapi tidak satu pun penghargaan yang didapat Mordekhai. Maka raja langsung mengangkat Mordekhai ke posisi yang tinggi dan dia dibebaskan dari tiang gantungan. Sebaliknya, Hamanlah yang digantung sebagai pengganti Mordekhai.
Demikianlah untuk menyelamatkan Mordekhai, Tuhan turut bekerja, dibuatnya raja tak dapat tidur; dibuatnya raja teringat pada catatan sejarah kerajaan. Dan mengapa ia tepat membuka halaman di mana tercatat sejarah tentang jasa Mordekhai?
Semuanya itu bukan suatu kebetulan, "...bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan..." (Roma 8:28).
Amin Puji Tuhan, rencana Tuhan itu ajaib ππ
ReplyDeleteAMENπππ❤
ReplyDeleteApa yang kuta tabur, itu juga yang akan kita tuai. Amin...
ReplyDelete