Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juli 2010 -
Baca: Kejadian 21:1-7
"Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku (Sara - red.) telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya." Kejadian 21:7
Mengalami penundaan karena suatu hal pasti menimbulkan rasa bosan, jenuh dan juga kecewa. Dalam kehidupan terdapat banyak penundaan yang terjadi tiba-tiba atau mengejutkan: jadwal penerbangan yang tertunda, pernikahan ditunda, kenaikan gaji ditunda. Bagaimana perasaan kita? Pasti jengkel, kecewa, bosan, karena ditunda berarti membuat kita menunggu lebih lama. Kalau ditunda 10 menit mungkin masih bisa ditoleransi; ditunda 1 jam membuat kita mulai kesal dan gelisah; ditunda sehari, seminggu, sebulan dan seterusnya merupakan mimpi buruk! Coba bayangkan bila penundaan itu berlangsung 39 tahun. Apa yang akan kita lakukan dan bagaimana perasaan kita?
Itulah contoh yang dialami Abraham. Suatu ketika Tuhan berjanji kepadanya, " 'Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.' Maka firmanNya kepadanya: 'Demikianlah banyaknya keturunanmu.' " (Kejadian 15:5). Namun, Sara tetap tidak memiliki anak selama bertahun-tahun, bahkan saat usia keduanya sudah sangat tua, belum juga ada tanda. Secara manusia kita pasti akan kecewa, pahit hati dan menyerah pada keadaan. Kita akan berhenti berharap kepada Tuhan dan mulai memakai logika, lalu kita mencari pertolongan kepada manusia atau ilah lain. Padahal, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5).
Tetapi selama 39 tahun Sara dan Abraham menantikan penggenapan janji Tuhan atas mereka. Pada akhirnya "Tuhan memperhatikan Sara, seperti yang difirmankanNya, dan Tuhan melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikanNya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya." (Kejadian 21:1-2). Abraham berumur 100 tahun saat Ishak lahir, sedangkan Sara 90 tahun. Tidak ada kata terlambat bagi Tuhan! Dia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.
Apa yang dianggap mustahil oleh manusia, kuasa Tuhan memungkinkan hal itu terjadi! Haleluya!
Waktu Abraham dipanggil keluar dari Haran usia Abraham 75 tahun(Kejadian 12:1-4),jika ini yg dimaksud sebagai janji keturunan maka janji Allah kepada Abraham tertunda 25 tahun,tapi jika janji keturunan yg di maksud di Kejadian 15:1-6 maka diperkirakan janji yg tertunda tersebut 15 tahun,karena waktu Abraham mempunyai anak Ismael umurnya adalah 86 tahun dan diperkirakan umur Abraham 85 tahun pada waktu Allah berfirman di Kejadian 15 tsb!
ReplyDeleteJadi janji Allah tertunda bukan selama 39 tahun!
Jbu
Renungan ini sangat memberkati saya, yg simpel dan cepat dimengerti,yang tadinya saya dari kepercayaan lain, dan sekarang saya sdh terima Tuhan yesus sebagai juru selamat saya,Terimkasih untuk firmannya Gbu.
ReplyDeletePuji Tuhan 🙏
DeleteOwww Haleluya Puji Tuhan, terima kasih buat bacaan renungan Firman Tuhan nya🙏
ReplyDelete