Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Juli 2010 -
Baca: 2 Tawarikh 14:2-15
"Ia (raja Asa - red.) menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala di kota di Yehuda. Dan kerajaanpun aman di bawah pemerintahannya." 2 Tawarikh 14:5
Rasa aman adalah salah satu kebutuhan pokok manusia di muka bumi ini. Tanpa keamanan kita akan menjalani hidup dengan rasa takut dan was-was. Sebaliknya, tinggal dalam keamanan akan membuat kita hidup dengan sukacita dan tenang.
Siapa yang akan menjamin hidup kita aman? Bodyguard, tentara, polisi atau satpam memiliki keterbatasan dalam menjalankan tugasnya. Sedangkan ancaman, marabahaya, teror bom dan sebagainya dapat terjadi di mana-mana dan kapan saja, tak seorang pun tahu. Di manakah kita akan menemukan keamanan sesungguhnya? Raja Asa memiliki pengalaman akan hal ini. Raja Asa dan seluruh rakyatnya merasakan keamanan karena Tuhan sendiri yang melindungi mereka. Apa kunci mendapatkan perlindungan Tuhan? Yaitu ketika "Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata Tuhan, Tuhan pun membela mereka dan memukul kalah orang-orang Etiopia: "Dari orang-orang Etiopia itu amat banyak yang tewas, sehingga tidak ada yang tinggal hidup, karena mereka hancur di hadapan Tuhan dan tentaranya. Orang-orang Yehuda memperoleh jarahan yang sangat besar." (ayat 13b, c).
Siapa dan apa andalan hidup kita saat ini? Banyak orang membentengi diri dengan benda-benda keramat dari 'orang pintar' seperti keris, susuk, batu akik agar sakti dan terlindungi dari bencana atau kesialan. Itu adalah tipu muslihat Iblis semata supaya manusia menjauh dari Tuhan! Jangan pernah terkecoh! Satu-satunya yang menjamin kita akam adalah penyertaan dan tuntutan Tuhan. Itu saja, tidak ada yang lain! Kalau kita masih mencari perlindungan kepada yang lain sama artinya kita meragukan kuasa Tuhan. FirmanNya mengatakan, "...mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia." (2 Tawarikh 16:9a).
Jangan berharap kuasaNya dinyatakan atas kita bila kita tidak setia dan sungguh-sungguh mencariNya.
Amin Puji Tuhan 🙏
ReplyDelete