- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Mei 2010 -
Baca: Kolose 1:24-29
“Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firmanNya dengan sepenuhnya kepada kamu,” Kolose 1:25
Setiap perintah atau tugas yang kita terima pasti dapat kita kerjakan karena di dalam kita ada kuasa yang terbatas yaitu kuasa Roh Kudus. Intim dengan Tuhan adalah kunci untuk hidup kudus. Pemazmur berkata, “Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjianNya diberitahukanNya kepada mereka.” (Mazmur 25:14).
Di zaman Perjanjian Lama Tuhan menyatakan kehendakNya kepada orang yang Ia percayai yaitu para nabiNya. Nabi adalah orang yang dipakai Tuhan menyampaikan isi hatiNya. Mengapa seorang nabi bisa dipercaya sebagai ‘penyambung lidah’ Tuhan? Karena mereka senantiasa menjaga hubungan yang karib dengan Tuhan, sehingga mereka sangat peka akan suaraNya. Ketika kita mendisiplinkan diri membangun keintiman dengan Tuhan kita sedang melatih kepekaan mendengarkan suaraNya. Melalui Roh Kudus Ia mengingatkan, menegur dan mengarahkan kita ketika jalan kita mulai serong.
Tuhan mempercayakan sesuatu kepada orang yang aktif, tekun dan setia, bukan kepada yang pasif dan bermalas-malasan. Untuk menjadi orang kepercayaan Tuhan ada harga yang harus kita bayar! Rasul Paulus berkata, “...aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27). Paulus melatih dan mendisiplinkan hidupnya agar ia bisa menjadi teladan bagi orang lain, sama seperti seorang atlit yang tiada hari tanpa berlatih dan bekerja keras. Practice makes perfect! Tanpa mau berjerih lelah mustahil kita memperoleh hasil maksimal.
Bagaimana Tuhan akan mempercayakan sesuatu pada kita, bila kita malas membaca, merenungkan dan mempraktekkan firmanNya, malas terlibat pelayanan dan tidak mau mengembangkan talenta yang ada? Ingat, setiap talenta yang ada di dalam diri orang percaya harus dikembangkan, bila tidak, ada konsekuensi yang harus kita tanggung (baca Matius 25:26-30). Jadi kita harus berani menolak semua jenis kopromi terhadap dosa supaya hidup kita bisa menjadi teladan.
Semakin hidup kita menjadi teladan, semakin besar pula kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita.
Amiiiin2 Puji Tuhan 🙏
ReplyDelete