- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 April 2010 -
Baca: 1 Korintus 15:1-11
“Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkanNya kepadaku tidak sia-sia.” 1 Korintus 15: 10a
Seringkali kita merasa tidak puas dan menggertutu dengan keadaan kita saat ini, Pengalaman buruk di masa lalu terkadang terus menghantui perjalanan hidup kita. Inilah yang membuat kita tak dapat mengucap syukur kepada Tuhan. Andaikata kita dapat menyadari keadaan diri sendiri, seberapa kekuatan atau kelemahan kita, kita akan lebih dapat menerima diri kita sebagaimana adanya.
Bagaimana pun keadaan kita di masa lalu janganlah menjadi masalah yang dibesar-besarkan. Yang penting adalah keadaan kita sekarang ini yaitu “...bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan , dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci,” (1 Korintus 15:3b-4). Keberadaan kita adalah karena kasih karunia Allah.
Paulus tak merasa rendah diri atau menyalahkan dirinya di masa lalu. Sebaliknya dia semakin giat bekerja buat Tuhan tanpa merasa lelah atau menggerutu meski harus menghadapi banyak penderitaan. Paulus mengakui, “...aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetap karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkanNya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” (1 Korintus 15:9-10).
Bagaimana kondisi hati kita saat ini? Adakah ketidakpuasan terus bergejolak? Mari belajar bersyukur! Alangkah indahnya jika setiap kesempatan yang ada kita pergunakan untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan karena kita sadar betapa kita tidak dapat hidup tanpa campur tanganNya. Dengan demikian kita tak lagi memegahkan diri sendiri, melainkan memuliakan Allah karena kasih karuniaNya. “ ‘Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.’ Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan ujian, melainkan orang yang dipuji Tuhan.” (2 Korintus 10:17-18).
“Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.” (Roma 5:2b).
Amin Amin Puji Tuhan, firman Tuhan yang menghidupkan, Haleluya 👏
ReplyDeleteAmin.
ReplyDelete