Wednesday, December 16, 2020

PANGGILAN TUHAN TAK MUDAH DIMENGERTI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Desember 2020

Baca:  Kejadian 12:1-9

"Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;"  Kejadian 12:1

Kita tak dapat memahami rencana dan kehendak Tuhan di dalam kehidupan ini, karena apa yang menjadi rencana dan kehendak-Nya seringkali berlawanan dengan kehendak dan keinginan kita.  Ini yang seringkali tak disadari bahwa ketika kita memutuskan untuk percaya kepada Kristus dan mengikut Dia sesungguhnya kita sedang membuat keputusan untuk tunduk sepenuhnya kepada setiap rencana dan kehendak Tuhan.  Kita bisa belajar dari panggilan Tuhan terhadap Abraham.

     Abraham adalah anak dari keluarga Terah.  Semula ia bernama  'Abram'  yang berarti bapaku yang luhur, dan kemudian Tuhan mengubah nama  'Abram'  menjadi  'Abraham'  yang memiliki makna:  bapa segala bangsa.  Cara Tuhan memanggil Abraham untuk rencana-Nya tak mudah dimengerti, sebab ia diperintahkan Tuhan untuk meninggalkan negeri leluhurnya, Ur-Kasdim, dan berpisah dengan sanak saudaranya, padahal Abraham sudah hidup tenang di sana.  Maksud Tuhan atas pemanggilan Abraham sudah tampak jelas:  menjadikannya bangsa yang besar, memberkati hidupnya dan supaya menjadi berkat.  Mengapa Abraham harus meninggalkan Ur-Kasdim?  Ketika hidup dan tinggal di Ur-Kasdim Abraham menjalani hidup dan adat-istiadat yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.  Oleh karena itu Tuhan memerintahkan Abraham untuk memisahkan diri dari mereka, memisahkan diri dari kehidupan lama.

     Begitu pula sebelum Tuhan memakai hidup seseorang untuk menjadi alat-Nya, Ia terlebih dahulu akan membentuk dan memproses hidupnya.  Hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya harus ditinggalkan.  "Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia."  (2 Timotius 2:21).  Panggilan Tuhan ini sungguh sangat mendesak, sebab ladang-Nya semakin menguning.  Kita dipanggil bukan sekedar untuk menerima berkat-Nya, tapi untuk menjadi berkat bagi dunia dan menjangkau jiwa-jiwa yang belum diselamatkan.

Tanpa mau meninggalkan kehidupan lama, Tuhan takkan bisa memakai hidup kita untuk mengerjakan panggilan-Nya!

Tuesday, December 15, 2020

TANPA IMAN DAN KETAATAN: Takkan Ada Kemenangan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Desember 2020

Baca:  Mazmur 20:1-10

"Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya."  Mazmur 20:7

Ketika memilih dan mengutus seseorang untuk mengerjakan suatu tugas, Tuhan tidak asal memilih dan mengutus, Ia pasti menyertai dan memperlengkapinya dengan kuasa.  Pula ketika Tuhan memilih Yosua untuk memimpin bangsa Israel menggantikan Musa  (Yosua 1:2), Tuhan menjanjikan kemenangan yang gilang-gemilang kepadanya,  "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa."  (Yosua 1:3).  Saat mendengar janji Tuhan ini kemenangan belum diraih oleh Yosua.  Janji kemenangan tersebut akan tergenapi apabila Yosua mau mengikuti tuntunan Tuhan dan melangkah dengan iman.  Tanpa iman dan ketaatan melakukan kehendak Tuhan, kemenangan takkan mungkin bisa dicapai.

     Tuhan memberikan kunci kepada Yosua untuk meraih kemenangan yang dijanjikan-Nya!  "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."  (Yosua 1:7-8).

     Jika selama ini kemenangan jauh dari hidup kita berarti ada hal-hal yang perlu dikoreksi!  Mungkin selama ini kita berusaha menggapai kemenangan dengan kekuatan sendiri tanpa Tuhan.  "Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan."  (Mazmur 33:17).  Ketika Yosua taat melakukan perintah Tuhan, apa saja yang diperbuatnya berhasil, sebab  "...Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu."  (Ulangan 20:4).

"Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN."  Amsal 21:31