Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 September 2020
Baca: Matius 10:16:33
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." Matius 10:16
Hari-hari yang kita jalani di dunia ini semakin hari semakin berat karena tantangan yang kita hadapi juga semakin besar, gejolak di segala bidang kehidupan dan kejahatan manusia juga semakin memuncak. Orang tak lagi punya kepedulian terhadap sesamanya karena kasih sudah menjadi dingin; orang mudah sekali tersulut emosi, suka memberontak dan tak lagi mengindahkan hukum atau aturan. Dunia ini sudah seperti hutan rimba, siapa yang kuat dialah yang menang. Dunia dipenuhi dengan serigala-serigala yang siap menerkam, tapi Tuhan justru mengutus kita untuk berlaku seperti domba di tengah serigala. Karena itu kita harus memiliki kewaspadaan yang tinggi karena serigala selalu mencari mangsa. Biarlah kita menjadi cerdik seperti ular, tetapi tetap tulus seperti merpati.
Mengapa kita harus tulus seperti merpati? Merpati adalah salah satu lambang dari Roh Kudus. Ketika Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan Alkitab menyatakan, "...pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.'" (Matius 3:16-17). Selain itu merpati juga sering dipakai sebagai simbol kesetiaan! Mengapa? Karena merpati dikenal sebagai burung yang sangat setia terhadap pasangannya, di mana biasanya merpati hanya memiliki satu kekasih atau pasangan untuk seumur hidupnya.
Tuhan sedang mencari orang-orang yang setia meski tak mudah menemukan orang yang setia! Pemazmur mengeluhkan hal ini, "...telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia." (Mazmur 12:2). Kesetiaan adalah karakter yang Tuhan cari dalam diri orang percaya: "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?" (Amsal 20:6), sebab "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22). Apakah karakter setia itu ada pada kita? "Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." (Wahyu 17:14b).