Sunday, July 5, 2020

WASPADALAH TERHADAP AJARAN SESAT!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Juli 2020


"Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:"  Wahyu 2:12

Kota Pergamus terletak sekitar 100 kilometer di sebelah utara Smirna, dikenal sebagai pusat kebudayaan Yunani.  Kepada jemaat di Pergamus ini Tuhan memperkenalkan diri-Nya,  "...yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:"  (ayat nas).  Alkitab menyatakan bahwa pedang tajam bermata dua adalah firman Tuhan yang penuh kuasa,  "...dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."  (Ibrani 4:12).

     Firman Tuhan adalah pedang Roh  (Efesus 6:17)  yang merupakan salah satu perlengkapan rohani yang harus dimiliki orang percaya dalam menghadapi peperangan rohani, supaya kita  "...dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."  (Efesus 6:11-12).  Firman Tuhan adalah senjata untuk menangkal serangan-serangan Iblis, menghancurkan siasat dan tipu muslihatnya.  Pada waktu itu jemaat Pergamus sedang menghadapi masalah yang cukup berat, yaitu banyak bermunculan pengajar-pengajar sesat yang dengan sengaja menyampaikan ajaran-ajaran yang menyimpang dari Injil Kristus:  nilai-nilai kebenaran dikompromikan dengan tujuan untuk memuaskan telinga orang yang mendengarnya,  "Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya."  (2 Timotius 4:3).

     Jika kita tidak memiliki fondasi yang kuat, tidak berakar kuat di dalam firman Tuhan, kita akan mudah untuk diombang-ambingkan dan digiring keluar dari kebenaran.  Oleh karena itu  "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan."  (Lukas 21:8a).  Target orang percaya adalah mencapai  "...kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,"  (Efesus 4:13-14).

Firman Tuhan adalah senjata ampuh untuk melawan serangan-serangan Iblis!

Saturday, July 4, 2020

SETIA MENGIKUT KRISTUS SAMPAI MATI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Juli 2020

Baca:  Wahyu 2:8-11

"Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."  Wahyu 2:10b

Smirna  (di Turki)  adalah sebuah kota yang terkenal sangat makmur dan indah.  Di kota itu diberlakukan suatu aturan yang sangat keras, di mana rakyat diwajibkan untuk menyembah kaisar.  Hal ini untuk membuktikan kesetiaan dan loyalitas rakyat kepada pemerintahan Romawi, sampai-sampai rakyat menyerukan kaisar sebagai tuhan.  Ini menjadi suatu tantangan besar bagi para pengikut Kristus  (jemaat Tuhan)  di kota Smirna.

     Sekalipun berada dalam tekanan, jemaat di Smirna ini tetap teguh mempertahankan imannya kepada Tuhan dan tak mau berkompromi dengan dosa, mereka menolak untuk menyembah Kaisar.  Akhirnya mereka pun dianggap telah melanggar hukum, pembangkang, sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengalami penganiayaan.  Jemaat Smirna rela mempertaruhkan nyawanya demi kebenaran dan berpendirian teguh untuk tidak menyembah kepada berhala atau kaisar.  Mereka berkomitmen untuk tetap setia mengiring Kristus sampai akhir sekalipun ada harga yang harus dibayar.  Dalam perjalanan kehidupan rohani, kita seringkali diperhadapkan pada tantangan yang tak beda jauh dengan jemaat Smirna ini.  Tapi karena tak kuat dengan tekanan, intimidasi, aniaya, atau penderitaan, ada banyak orang Kristen yang menyerah di tengah jalan, memilih untuk melakukan kompromi, dan menyangkal imannya.  Padahal Tuhan telah menyediakan upah yang besar bagi setiap orang percaya yang setia sampai akhir, yaitu mahkota kehidupan.  Tuhan menginginkan kita setia, apa pun keadaannya, sampai garis akhir hidup kita.  Kita bisa meneladani rasul Paulus yang berkomitmen,  "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."  (Filipi 1:21).

     Ada pun kata  'Smirna'  adalah mur, semacam damar yang pahit, tetapi baunya sangat harum dan sering dipakai sebagai bahan untuk membuat minyak wangi.  Inilah gambaran kehidupan orang percaya yang mampu bertahan sampai akhir, yang sekalipun harus diperhadapkan dengan hal-hal yang pahit  (penderitaan), tapi hidup mereka berbau harum di hadapan Tuhan, hidup yang mempermuliakan nama Tuhan. 

"jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita;"  2 Timotius 2:12