Wednesday, June 19, 2019

TIADA KESIA-SIAAN DI DALAM KRISTUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Juni 2019

Baca:  Pengkhotbah 1:1-18

"Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia."  Pengkhotbah 1:2

Pengkhotbah menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah sia-sia, tak ada harapan.  Manusia hanya melihat masalah, kesulitan, kesesakan, penderitaan, ketidakmungkinan dan sebagainya.  Tetapi ada jalan untuk merobohkan dan menghancurkan tembok-tembok kemustahilan ini yaitu dengan menggunakan pendobrak yang ampuh, yaitu doa yang penuh iman.  Doa akan menjadi ampuh dan penuh kuasa apabila diarahkan ke sasaran yang tepat, yaitu kepada Bapa dalam nama Putera Tunggal-Nya, Yesus Kristus.  Ada tertulis:  "... apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."  (Yohanes 14:13-14), bukan kepada arwah-arwah, dewa-dewa atau patung-patung yang dipuja oleh orang-orang yang tidak mengenal Tuhan  (orang kafir).

     Kristus adalah Nama diatas segala nama, Nama yang ajaib, dimana ribuan tahun sebelumnya nabi Yesaya telah menubuatkannya  (Yesaya 9:5).  Mengapa hanya Kristus saja yang dapat melepaskan segala belenggu dan menjadikan kita bebas dari segala penderitaan, serta mengubah kesia-siaan menjadi suatu pengharapan yang pasti?  Sebab  "...penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,..."  (Yesaya 53:4), dan  "...dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."  (Yesaya 53:5).

     Untuk maksud dan tujuan inilah Kristus datang ke dunia.  Tak ada manusia atau pun nabi mana pun yang dapat disamakan dengan Kristus karena Bapa sangat meninggikan Dia, sehingga segala yang ada di langit dan yang ada di bumi dan yang ada di bawah bumi bertekuk lutut kepada-Nya  (Filipi 2:10-11).  Bapa telah mengaruniakan Putera-Nya kepada kita, tidaklah Ia juga akan mendengarkan dan menjawab doa-doa kita yang dipanjatkan dalam nama Yesus Kristus?

Tidak ada lagi kesia-siaan bagi setiap orang yang ada di dalam Kristus, sebab Dia memberikan jaminan hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya!

Tuesday, June 18, 2019

TUHAN SANG PEMBUAT KEAJAIBAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Juni 2019

Baca:  Keluaran 15:1-21

"Karena nafas hidung-Mu segala air naik bertimbun-timbun; segala aliran berdiri tegak seperti bendungan; air bah membeku di tengah-tengah laut."  Keluaran 15:8

Tuhannya bangsa Israel adalah Tuhan yang sama yang kita puji dan sembah!  Dialah Tuhan yang melakukan keajaiban.  Ia membuat air berdiri tegak pada kedua sisi seperti tembok, membuat air membeku di tengah-tengah laut, sehingga orang Israel dapat berjalan menyeberangi lautan seperti berjalan di tanah yang kering.  Ketika firman Tuhan diucapkan, air pun kembali lagi memenuhi lautan.  "Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut."  (Keluaran 15:19).  Dia Tuhan yang begitu setia yang selalu memenuhi janji-Nya.  Jika Tuhan berjanji akan menyertai kita maka Dia pasti menepati janji-Nya.

     Tuhan berkata,  "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN...Juruselamatmu."  (Yesaya 43:2-3a).  Air dan api di sini berbicara tentang pencobaan dan penderitaan.  Karena itu kita tak perlu takut menghadapi hidup ini sekalipun kita harus melewati pencobaan dan penderitaan, ada jaminan penyertaan dan perlindungan dari Tuhan, asalkan kita selalu taat kepada firman-Nya, bahkan penyertaan Tuhan sampai kepada akhir zaman  (Matius 28:20).

     Setelah Musa meninggal Tuhan memilih Yosua memimpin bangsa Israel.  Berfirmanlah Tuhan,  "Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."  (Yosua 1:5).  Ketika orang Israel tiba di Kanaan mereka menghadapi banyak kesulitan.  Suatu kali mereka bertempur melawan musuh.  Mereka dapat menang pada siang hari, tetapi pada malam hari mereka nyaris kalah.  Berdoalah Yosua kepada Tuhan memohon agar matahari dan bulan tetap ditempatnya.  "Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya."  (Yosua 10:13a).

Tiada perkara yang mustahil bagi Tuhan, karena Dia pembuat keajaiban.