Sunday, January 20, 2019

PELAYANAN YANG TUHAN PERHITUNGKAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Januari 2019

Baca:  1 Korintus 1:18-31

"dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,"  1 Korintus 1:28

Pelayanan kita akan dikenan Tuhan dan mendatangkan penghargaan dari-Nya apabila kita melayani Dia dengan penuh kerendahan hati.  Ada banyak orang Kristen menjadi sombong ketika sudah terlibat dalam pelayanan.  Tidak sedikit dari mereka yang mau melayani pekerjaan Tuhan asalkan pelayanan tersebut terlihat oleh banyak orang.  Secara kasat mata mereka tampak melayani Tuhan, tapi sesungguhnya motif pelayanan mereka adalah untuk kepentingan diri sendiri, mencari pujian dan pengakuan dari manusia.  Pelayanan yang berkenan adalah:  "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil."  (Yohanes 3:30).  Jadi pelayanan yang benar haruslah berorientasi dan berpusat hanya kepada Tuhan Sang empunya ladang pelayanan.

     Dalam melayani Tuhan kita tidak bisa mengandalkan akal atau kekuatan sendiri, kita harus senantiasa mengandalkan Roh Kudus, sebab melayani Tuhan itu tidak berbicara tentang kemampuan atau kehebatan seseorang.  "Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin."  (1 Petrus 4:11).  Kesediaan kita untuk melayani itu jauh lebih penting daripada kemampuan kita.  Tuhan memanggil dan memilih seseorang untuk melayani pekerjaan-Nya bukan berdasarkan kualifikasi manusiawi atau menurut ukuran dunia;  sekalipun kita adalah orang-orang yang sederhana, tidak terpandang, atau bahkan dianggap bodoh oleh dunia, Tuhan tetap mau memakai kita.

     Pelayanan yang beroleh penghargaan dari Tuhan adalah pelayanan yang disertai dengan pertobatan.  Apalah artinya sibuk melayani jika kita sendiri tidak taat melakukan kehendak Tuhan.  "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."  (Yohanes 14:21).

Upah besar Tuhan sediakan bagi setiap orang yang melayani Dia dengan penuh integritas!

Saturday, January 19, 2019

PELAYANAN YANG TUHAN PERHITUNGKAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Januari 2019

Baca:  Yohanes 12:20-36

"Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."  Yohanes 12:26

Alkitab menyatakan bahwa Tuhan menyediakan upah-Nya bagi setiap orang yang sungguh-sungguh melayani Dia.  Jerih lelah dan sekecil apa pun pengorbanan kita untuk melayani pekerjaan Tuhan tidak ada pernah sia-sia, sebab semua Tuhan perhitungkan.  Rasul Paulus menasihati,  "...saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."  (1 Korintus 15:58).  Bahkan ayat nas menyatakan:  "Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."  Dari ayat ini banyak orang Kristen berpikir bahwa semua pelayanan yang kita lakukan pasti akan mendapatkan upah atau penghormatan dari Tuhan.  Jawabnya adalah tidak semua pelayanan yang kita lakukan mendapatkan upah atau penghargaan dari Tuhan.

     Upah penghargaan itu hanya sebagai akibat dari yang kita lakukan.  Untuk mendapatkan upah dan penghargaan dari Tuhan kita harus melayani Dia dengan sungguh-sungguh dan disertai motivasi yang benar.  Banyak orang tampak sibuk melayani pekerjaan Tuhan tapi bukan melayani sesuai kehendak dan kemauan Tuhan, melainkan menurut kemauan dan kehendaknya sendiri.  Berhati-hatilah!  Tuhan yang kita layani adalah Tuhan yang tidak bisa ditipu dengan penampilan secara lahiriah, sebab Ia melihat hati.  "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab."  (Ibrani 4:13).

     Bahkan, Tuhan mengetahui segala isi hati, niat dan cita-cita  (1 Tawarikh 28:9).  Tuhan berfirman,  "Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."  (Yeremia 17:10).  Kita bisa saja menutupi banyak hal atau mengelabui manusia dengan tutur kata yang santun atau sikap yang manis dalam pelayanan, tapi  di hadapan Tuhan... tidak!  Di hadapan manusia kita bisa menggunakan  'topeng-topeng'  tapi Tuhan sama sekali tidak bisa dikelabui!