Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Juli 2014
Baca: Ibrani 3:7-19
"Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh
berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula." Ibrani 3:14
Masih terlihat banyak orang Kristen yang bersikap santai dan tidak menunjukkan kesungguhannya dalam mengiring Tuhan, padahal tahu bahwa hari-hari ini adalah jahat, kita diingatkan: "...perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif," (Efesus 5:15).
Mengapa kita harus memperhatikan hidup dengan saksama? Karena "...Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Iblis tidak pernah senang melihat orang percaya bekerja untuk Tuhan dan menyelesaikan tugas itu dengan baik. Ketika kita sedang menyelesaikan tugas yang dipercayakan Tuhan ini Iblis selalu berusaha menghalangi dan menginterupsi kita dengan berbagai hambatan supaya kita tidak dapat bertahan dan akhirnya menyerah. Sikap yang harus kita kembangkan menghadapi situasi yang demikian adalah selalu berjaga-jaga dan berdoa, "...supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok dan nanti, bahkan menit demi menit di depan tak seorang pun tahu. Oleh karena itu jangan pernah merasa kuat! "... siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Korintus 10:12). Jadi kita harus tetap fokus dan mengarahkan pandangan kepada Tuhan supaya segala perkara yang ada di dunia ini tidak membelokkan arah langkah kita. Ada banyak hal yang membuat orang tidak dapat memelihara iman dan mencapai garis akhir dengan baik: cinta uang, lebih mengasihi harta kekayaan, tergiur jabatan dan popularitas, serta disibukkan oleh perkara-perkara duniawi lainnya sehingga mereka rela meninggalkan Tuhan dan mengorbankan keselamatan yang telah diterimanya.
Mari kita semakin giat bekerja untuk Tuhan selagi hari masih siang, karena jika malam sudah datang, kita tidak lagi dapat bekerja!
"Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang
terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang
terakhir." Lukas 13:30
Thursday, July 31, 2014
Wednesday, July 30, 2014
MENCAPAI GARIS AKHIR (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Juli 2014
Baca: 2 Timotius 4:1-8
"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." 2 Timotius 4:7
Saat ini kita hidup di penghujung zaman, di mana tanda-tanda kedatangan Tuhan kali kedua sudah tampak nyata dan akan segera di genapi. Langit dan bumi akan segera berlalu dan Tuhan akan datang menjemput umatNya. "Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir." (1 Yohanes 2:18). Mampukah kita bertahan sampai garis akhir? Ataukah kita akan berhenti di tengah jalan dan kemudian menyerah? "Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup." (Ibrani 10:39). Setiap orang percaya pasti mencapai garis akhir asalkan dapat menyelesaikan setiap tugas yang Tuhan percayakan dengan baik.
Alkitab menyatakan waktunya sudah teramat singkat. Di waktu yang singkat ini apakah kita lebih baik tidak usah bekerja sampai menunggu Tuhan datang menjemput kita? Atau sebaliknya, lebih giat lagi bekerja karena waktu yang tersedia tinggal sedikit saja? Justru di waktu yang sangat singkat ini kita harus mempergunakan kesempatan secara maksimal dan mempersiapkan diri: memperbaiki yang tidak benar dengan meninggalkan segala kefasikan, dan semakin berapi-api melayani Tuhan hingga mencapai "...kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala." (Efesus 4:13-15).
Waktu yang sisa ini hendaknya kita gunakan sebaik mungkin, dengan demikian kapan pun Tuhan datang kita sudah dalam keadaan siap sedia. Rasul Paulus penuh keyakinan menantikan mahkota yang telah disediakan baginya karena ia telah menyelesaikan pertandingannya dengan baik.
Mahkota disediakan Tuhan bagi setiap orang percaya yang dapat menyelesaikan tugas sampai garis akhir.
Baca: 2 Timotius 4:1-8
"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." 2 Timotius 4:7
Saat ini kita hidup di penghujung zaman, di mana tanda-tanda kedatangan Tuhan kali kedua sudah tampak nyata dan akan segera di genapi. Langit dan bumi akan segera berlalu dan Tuhan akan datang menjemput umatNya. "Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir." (1 Yohanes 2:18). Mampukah kita bertahan sampai garis akhir? Ataukah kita akan berhenti di tengah jalan dan kemudian menyerah? "Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup." (Ibrani 10:39). Setiap orang percaya pasti mencapai garis akhir asalkan dapat menyelesaikan setiap tugas yang Tuhan percayakan dengan baik.
Alkitab menyatakan waktunya sudah teramat singkat. Di waktu yang singkat ini apakah kita lebih baik tidak usah bekerja sampai menunggu Tuhan datang menjemput kita? Atau sebaliknya, lebih giat lagi bekerja karena waktu yang tersedia tinggal sedikit saja? Justru di waktu yang sangat singkat ini kita harus mempergunakan kesempatan secara maksimal dan mempersiapkan diri: memperbaiki yang tidak benar dengan meninggalkan segala kefasikan, dan semakin berapi-api melayani Tuhan hingga mencapai "...kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala." (Efesus 4:13-15).
Waktu yang sisa ini hendaknya kita gunakan sebaik mungkin, dengan demikian kapan pun Tuhan datang kita sudah dalam keadaan siap sedia. Rasul Paulus penuh keyakinan menantikan mahkota yang telah disediakan baginya karena ia telah menyelesaikan pertandingannya dengan baik.
Mahkota disediakan Tuhan bagi setiap orang percaya yang dapat menyelesaikan tugas sampai garis akhir.
Subscribe to:
Posts (Atom)